Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kota Yang Selalu Diselimuti Kabut

27 Mei 2012   15:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_179262" align="aligncenter" width="648" caption="Ruteng-Kota yang Selalu Diselimuti Kabut (Dok.Pribadi)"][/caption]

Sudah dua bulan ini saya pindah ke tempat tugas yang baru. Dari daerah garis Khatulistiwa menuju ke bagian selatan dari garis Khatulistiwa. Perubahan cuaca dan hawa langsung terasa. Ketika masih di Kalimantan, hari-hari terasa panas sebab matahari selalu bersinar dengan cerah. Cuaca yang panas menuntut berpakaian selalu seadanya: celana pendek dan kaos oblong menjadi pakaian favorit ketika masih tinggal di Pulau Kalimantan.

[caption id="attachment_179263" align="aligncenter" width="648" caption="Kabut di Salah Satu Sisi Pegunungan (Dok.Pribadi)"]

1338128107289792547
1338128107289792547
[/caption]

Hal ini berbeda dengan Kota Ruteng, tempat tugasku yang baru saat ini. Cuacanya sangat dingin untuk ukuran Pulau Flores. Dari pagi hingga pagi hari berikutnya, kotanya selalu ditutupi kabut meski hari cerah sekali pun. Jarang kujumpai matahari tampak utuh di langit. Otomatis cuaca yang dingin ini menuntut untuk selalu mengenakan sweater atau jacket. Tidur malam harus mengenakan kaos kaki jika tidak ingin menggigil kedinginan pada saat subuh. Akibatnya, semakin jarang mengenakan celana pendek dan kaos oblong ketika berjalan ke luar rumah, jika tidak ingin diterkam  rasa dingin.

[caption id="attachment_179265" align="aligncenter" width="601" caption="Bandara Frans Sales Lega-Ruteng Selalu Tertutup Kabut (Dok.Pribadi)"]

13381283361231870661
13381283361231870661
[/caption]

Saya bisa memaklumi mengapa Kota Ruteng selalu berkabut dan dingin. Kota ini terletak di antara beberapa pegunungan yang cukup tinggi. Gunung-gunungnya selalu diselimuti kabut tebal bagaikan benang woll yang ditumpuk-tumpuk.

[caption id="attachment_179267" align="aligncenter" width="583" caption="Salah Satu Sisi Pegunungan Berlapis Kabut Latar Kota Ruteng (Dok.Pribadi)"]

1338128562835727897
1338128562835727897
[/caption]

Yang khas dari Kota Ruteng sejauh yang saya amati selama 2 bulan ini adalah kabut. Ruteng bagiku merupakan kota yang selalu diselimuti kabut meskipun di saat musim kemarau. Kabutnya inilah yang menyebabkan Kota ini selalu terasa dingin, pun di siang hari. Apalagi di malam hari. Hampir jarang dijumpai orang-orang yang berjalan kaki di malam hari. Tepat pukul 18.00, Ruteng seolah menjadi Kota mati, jalanan lengang dan pertokoan pun tutup.

[caption id="attachment_179272" align="aligncenter" width="583" caption="Lapangan Bola Kaki dekat  Bandara pun Diselimuti Kabut (Dok.Pribadi)"]

1338128998103745013
1338128998103745013
[/caption]

Salah satu hal unik yang kujumpai dalam perjalananku hari ini adalah pemandangan di Bandara Ibu Kota Kabupaten Manggarai Raya. Bandara ini rupanya multifungsi juga. Bandara ini juga bisa berfungsi sebagai tempat untuk menggembalakan sapi bagi penduduk sekitarnya. Iseng-iseng aku bertanya kepada seorang bapak pemilik sapi: "boleh ya pak, menggembalakan sapi di sini?"  Jawabannya mengejutkan. "Boleh mas, asal jangan pagi hari. Kalau siang atau sore hari tidak dilarang sama petugasnya. Kalau pagi hari, sapinya akan ditembak sama petugas."  Sungguh sebuah fenomena yang bagiku unik, khas di pedesaan. Di mana fasilitas publik bisa digunakan untuk apa saja termasuk untuk menggembalakan ternak.

[caption id="attachment_179274" align="aligncenter" width="583" caption="Sapi-sapi Merumput dengan Bebas di Bandara Frans Sales Lega Ruteng (Dok.Pribadi)"]

1338129602896885281
1338129602896885281
[/caption] [caption id="attachment_179275" align="aligncenter" width="583" caption="As Landasan Pesawat Bandara Frans Sales Lega Ruteng (Dok.Pribadi)"]
1338129842284002884
1338129842284002884
[/caption] [caption id="attachment_179277" align="aligncenter" width="583" caption="Sapi-sapi Merumput dengan Santai di Kompleks Bandara (Dok.Pribadi)"]
1338130228767213889
1338130228767213889
[/caption] [caption id="attachment_179279" align="aligncenter" width="583" caption="Salah satu Sisi Bandara (Dok.Pribadi)"]
1338130696596989749
1338130696596989749
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun