Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Flores, Pulau Bunga Miskin Geliat Pariwisata

21 Mei 2012   05:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178256" align="aligncenter" width="583" caption="Sungai Alami Membelah Pegunungan Sebelum Memasuki Kota Reo (dok.pribadi)"]

13376016571329670741
13376016571329670741
[/caption]

Mayoritas penduduk di Kota ini adalah pendatang dari Flores dan Bima yang beragama Katolik dan Islam. Kehidupan mereka sangat rukun dan toleran satu sama lain. Biasanya selalu saling terlibat sebagai panitia dalam ivent-ivent keagamaan dari salah satu pihak. Hal ini tampak dalam kepanitiaan perayaan Yubelium atau 100 tahun Gereja Katolik Manggarai yang saya ikuti pada tgl 18 Mei 2012 lalu. Yang menjadi anggota panitia adalah saudara-saudara dari Suku Bima yang beragama Islam. Demikian pun sebaliknya, jika ada sunatan massal atau perayaan besar umat Islam, umat Katolik selalu terlibat dalam kepanitiaan.

[caption id="attachment_178189" align="aligncenter" width="583" caption="Pertunjukan Tarian Perdamaian Diiringi Musik Kasidah Mengisi Perayaan Yubileum                   Gereja Katolik Manggarai (Dok.Pribadi)"]

1337566802489907183
1337566802489907183
[/caption]

Yang menarik dari Kota Reo adalah pantai-pantainya yang masih perawan. Jarak Kota ke pantai laut Flores sekitar 500 meter. Pantainya berpasir putih dan masih sangat alami.Hampir tidak ada wisatawan yang kita temukan sedang berjemur di pantai, seperti di Bali. Jelas bahwa di Kota ini geliat pariwisatanya belum tampak.

[caption id="attachment_178258" align="aligncenter" width="583" caption="Panorama Sisi Kanan Pelabuhan Reo dengan Perahu Bercadik (dok.pribadi)"]

13376022031524895318
13376022031524895318
[/caption] Namun, ada sebuah pantai berpasir putih di Torong Besi (15 menit dari Kota Reo yang sering dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Tetapi belum ada fasilitas yang memadai untuk yang mau menginap di sana dan harus membawa bekal sendiri jika ingin mandi dan berjemur di pantai ini.
1337563500100499658
1337563500100499658
Pantai Alami Berpasir Putih di Kota Reo (dok.pribadi)

Setelah sehari mengikuti rangkai perayaan Yubileum Gereja Katolik Manggarai dan mengelilingi Kota Reo dan pantai-pantai sekitarnya, keeskokan harinya, Jumad, 18 Mei 2012, saya meluncur ke arah timur, menyusuri tepi pantai dan pegunungan menuju kota Kecamatan Pota. Ke luar dari Kota Reo, kita akan menemukan sebuah jembatan beton yang cukup panjang untuk menyebrangi Sungai Pesi yang bermuara di Laut Flores. Sungai ini biasanya menjadi pelabuhan bagi kapal-kapal penangkap ikan milik penduduk.

1337565356615071471
1337565356615071471
Di Tepi Sungai Pesi dari atas Jembatan Beton sepanjang 100 Meter (Dok.Pribadi)

Perjalanan dari Reo menuju Pota sangat mengasikan karena jalur jalannya secara bergantian memasuki pegunungan-menyusuri lembah-sesekali menyurusi pantai Laut Flores. Kondisi jalan, setengahnya mulus dan setengahnya sampai di Pota masih dalam pelebaran dan pembenahan. Pantai-pantai sepanjang Reo-Pota juga tidak kalah indahnya dan umumnya berpasir putih khas pantai Laut Utara.

[caption id="attachment_178193" align="aligncenter" width="583" caption="Pantai Berpasir Putih di Kampung Dampek-Manggarai Timur (Dok.Pribadi)"]

13375681201675195173
13375681201675195173
[/caption] Setelah beristirahat sejenak menikmati Pantai Dampek, saya melanjutkan perjalanan menuju Pota. Mulai dari Dampek menuju Pota, jalanan sangat buruk, sehingga harus berhati-hati jika tidak ingin motor terjungkal ke jurang. Dan tepat pukul 04.00 sore saya pun sampai ke Pota dan menuju rumah salah seorang kenalan. Saya diterima dengan baik. Keramahan mereka yang sangat santun membuatku kian merasa betah. Setelah menikmati kopi dan singkong rebus, saya diajak mereka mandi di Laut yang berjarak 100 meter dari rumah penginapanku tersebut. Wow pantainya sangat indah di sini dan kebetulan sore hari matahari mulai kemerah-merahan pertanda akan terbenam. Hal ini tidak luput untuk diabadikan. Berenang dan berbaring di pasir putih yang hangat sambil menikmati mentari yang mau terbenam sungguh menentramkan jiwa. [caption id="attachment_178195" align="aligncenter" width="583" caption="Menikmati Sunset di Pantai Pota-Manggarai Timur (dok.pribadi)"]
13375690031863942308
13375690031863942308
[/caption] Lautnya sangat tenang dan dangkal khas pantai utara. Kelelahan menempuh medan yang sulit selama perjalanan terbalas dengan berendam di laut yang dingin sembari menikmati sunset yang sangat menawan. Malam hari pun saya tertidur sangat lelap di tengah kesunyian perkampungan Pota yang juga sangat beragam penduduknya. Dini hari saya menuju pantai menanti momen matahari terbit di ujung pantai sebelah Timur. Dan ternyata sangat indah menyaksikan moment sunrise di Pantai Pota yang berpasir putih. [caption id="attachment_178200" align="aligncenter" width="583" caption="Sunrise di Pantai Pota, Sabtu 19 Mei 2012 (Dok.Pribadi)"]
13375706982137712657
13375706982137712657
[/caption]

Bapak kelurga di tempat saya menginap mengatakan: "jika belum ke Tonjong, anda belum sampai Pota." Saya pun penasaran ada apa sebenarnya di Tonjong sampai seolah menjadi ikon bagi Pota tersebut. Rupanya setelah menempuh perjalanan 10 menit ke luar perkambungan Pota, sejauh mata memandang kita akan menyaksikan sebuah panorama taman alam nan luas dengan bunga-bunga berwarna merah muda. Rupanya di sinilah tempat tumbuhnya lotus dengan batang yang besar dan tinggi serta berdaun lebar menyerupai keladi. Hamparan teratai ini pas lagi musimnya berbunga. Jelas ini tanaman Lotus yang berbeda dengan teratai, atau dalam nama ilmiah disebut Nelumbo Nucifera memiliki tubuh yang meninggi, tidak seperti Teratai yang melebar. Bunganya berwarna kuning, putih dan merah muda. Kelopak bunganya juga tidak sebanyak Teratai. Bentuk kelopak bunganya besar dan tidak bertumpuk-tumpuk saat mekar, bunganya akan tumbuh menjulang tinggi di atas tangkai. Sedangkan Teratai Teratai, yang memiliki nama ilmiahNymphaeamemiliki lebih banyak variasi warna bunga dari hasil persilangan. Kelopak bunganya banyak dan kecil bertumpuk-tumpuk. Saat mekar, diameter bunganya dapat mencapai 25 cm. Jadi yang tumbuh di rawa-rawa Tonjong-Pota merupakan Lotus.

[caption id="attachment_178201" align="aligncenter" width="583" caption="Hamparan Lotus Merah Muda di Tonjong, Pota, Flores, NTT (Dok.Pribadi)"]

13375714321837701350
13375714321837701350
[/caption] [caption id="attachment_178205" align="aligncenter" width="540" caption="Kuncup Lotus Pink Khas Pota (Dok.Pribadi)"]
1337571800709792188
1337571800709792188
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun