[caption id="attachment_177354" align="aligncenter" width="587" caption="Daripada Mengutuki Kegelapan, Mendingan Jadilah Sebatang Lilin (Dok.Pribadi)"][/caption]
Banyak orang mengidentikan malam dengan gelap. Gelap berarti hitam. Hitam berarti jahat. Namun Putih menjadi bernama karena ada gelap yang melatarinya. Gelap-terang, hitam-putih, siang-malam bagian dari dua sisi dari satu mata uang kehidupan yang terkadang tidak perlu ngoyo untuk diperangi, tetapi diterima sebagai sebuah harmoni. Bayangkan kalau semuanya putih...jenuh pastinya. Banyak orang juga selalu mengutuk kegelapan tetapi lupa mau menjadi sekedar sebatang lilin untuk menerangi suasana gelap yang ada di sekitarnya. Sibuk mengeritik ketidakbecusan sosial yang baginya adalah duta sang kegelapan, dan lupa bahwa ketika ia tidak menjadi cahaya, ia juga adalah duta kegelapan. Daripada sibuk mempersoalkan kegelapan, ambil saja sebatang lilin atau jadilah sebuah lampu untuk menerangi kegelapan di sekitarnya.
[caption id="attachment_177343" align="aligncenter" width="525" caption="Jadilah Sebuah Lampu yang Memancarkan Binar-binar Cahaya bagi Lingkungan Sekitar (Dok.Pribadi)"]
Banyak juga yang mengidentikan malam dengan "saat" terang bagi jiwa. Setelah seharian, tubuh beraktivitas, malam menjadi kesempatan bagi jiwa merangkai puzle-puzle kehidupan untuk menjadi sebuah mosaik bagi hari esok. Malam merupakan moment introspeksi. Duduk diam mendengarkan "suara malam" menjadi musik peneduh jiwa yang seharian berkelana mencari makan (hahaha kehabisan ide..).
[caption id="attachment_177346" align="aligncenter" width="486" caption="Malam: Saat Rehat Bagi Jiwa dalam Keheningan (Dok.Pribadi)"]
Malam menjadi momentum terindah untuk menelusuri lorong-lorong jiwa menuju perjumpaan dengan Sang Ilahi yang terkadang masih samar-samar berupa cahaya yang berkedap-kedip di ujung lorong. Setitik cahaya di ujung lorong jiwa dapat menuntun jiwamu untuk mendekati dan bersatu dengan Dia.
[caption id="attachment_177384" align="aligncenter" width="525" caption="Lorong Jiwa: Terang dan Gelap Silih Berganti (Dok.Pribadi)"]
"Malam sesungguhnya adalah saat berahmat bagi jiwa yang haus akan Allah yang hidup dan bukan Allah yang mati dalam konsep, kata, dan dogma."
[caption id="attachment_177356" align="aligncenter" width="583" caption="Bonus (dok.pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H