Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Menyalakan Api Unggun Raksasa Pada Malam Pergantian Tahun

30 Desember 2011   16:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kusulut setumpuk kayu kala dingin malam menyeruak, mengguncang kalbu sekalian pendaki adalah para pencari pengembara yang senantiasa dahaga menterjemahkan makna setiap kata pun bentangan tenda hanyalah sekedar lantunan bahasa ketika penat tiba dan bara api masih ada tersisa : aku akan tetap kembali pada putih halimun meninggalkan hingar bingar perlombaan yang menggelegar dan terus berdentum hidup hanya sekedar menumpang minum jeda sebelum pengadilan masal untuk menjalani vonis yang sungguh kekal

Agats – Asmat, 4 Mei 2010

(Sumber Puisi: http://www.kemudian.com)

Selamat Menjelang Tahun Baru 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun