#
Kutuliskan puisi ini dalam kesunyian yang tak bertepi,
pada dia yang menitipkan rindu dalam setiap pertanyaan hati,
yang tertulis di dinding hidupku bersama kenangan yang terbingkai.
##
Seperti sepi yang bernyanyi lirih ketika malam mengatupkan langit dan pergi tanpa sepotong pesan.
Seperti tangisan hujan yg menyisahkan basah.
Seperti kepingan hati yang mengurai luka perpisahan dan menorehkan kepedihan pada tengkuk kerinduan.
###
Barangkali boleh aku berkisah tentang sepenggal nama yang terpatri dalam kenangan bertabur duka,
menemani langkahku berpawai dan menggoreskan kisah di dinding waktuku di sepanjang peziarahan cinta.
####
Kutuliskan puisi ini pada dia yang menitipkan tangis sejak kabur pagi tadi
hingga senja menuai kisahnya dan pergi meninggalkan tapak pada bayang malam
yang tersisa lalu mati di pantai rasa.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H