Mohon tunggu...
Fajar Akbari
Fajar Akbari Mohon Tunggu... Freelancer - Ekonomi dan data

Hanya hobi dengan data-data lalu menganalisisnya kemudian dibuatkan menjadi artikel/karya ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Proyeksi Rupiah di Tengah Covid-19

25 Maret 2020   20:10 Diperbarui: 25 Maret 2020   20:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Proyeksi Nilai Tukar | Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020

Sejak diumumkan pertama kali kasus corona (Covid-19) oleh Presiden Jokowi dengan kasus pertama sebanyak 2 orang nilai tukar rupiah mengalami pelemahan (depresiasi) sebesar 1,24% dibandingkan hari sebelumnya.

Selanjutnya rupiah mengalami depresiasi sebesar 12,57% dari tanggal 2 maret 2020 hingga 24 maret 2020, hal ini menjadikan rupiah sebagai mata uang yang mengalami pelemahan terkuat imbas dari covid-19 tersebut.

Kemudian dari sektor eksternal rupiah mengalami pelemahan ditengah pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) hingga 100 bps menjadi 0-0,25%.

Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah penyebaran virus corona. Untuk mengatasi hal itu Bank Indonesia (BI) memangkasn suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,5%.

Hal itu dikarenakan penyebaran covid-19 menyebabkan ketidakpastiaan dan menurunkan kinerja pasar keuangan global. Sementara itu, target pertumbuhan ekonomi 2020 yang sebelumnya diproyeksi 5%-5,4% menjadi 4,2%-4,6%.

Berdasarkan hasil penelitian (Susanto, 2020) puncak penyebaran korona akan terjadi pada pada saat bulan Ramadhan. Berdasarkan proyeksi tersebut kegiatan perekonomian akan sangat terpukul dan nilai tukar juga akan mengalami depresiasi yang cukup serius apabila penanganan covid-19 tidak optimal.

Proyeksi Puncak Covid-19 di Indonesia | Sumber : Hasil Penelitian (Susanto, 2020)
Proyeksi Puncak Covid-19 di Indonesia | Sumber : Hasil Penelitian (Susanto, 2020)
Berdasarkan penelitian (Nuraini, S, & Apri, 2020) proyeksi jumlah kasus secara konsisten akan meningkat hingga mencapai angka lebih dari 8.000 kasus. Kemudian, jumlah kasus baru harian juga akan meningkat hingga akhir maret dengan perkiraan jumlah kasus baru mencapai 600 kasus.

Sumber : Hasil Penelitian (Nuraini et al., 2020)
Sumber : Hasil Penelitian (Nuraini et al., 2020)
Nilai Proyeksi Rupiah

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian diatas, saya ingin melakukan penelitian sederhana untuk proyeksi nilai tukar rupiah hingga akhir bulan Mei 2020.

                                                                                                                        

Hasil Proyeksi Nilai Tukar | Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
Hasil Proyeksi Nilai Tukar | Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2020
Berdasarkan hasil proyeksi (forecasting) diketahui bahwa nilai tukar akan terus mengalami pelemahan (depresiasi) hingga pada 20 Mei 2020 berkisar diantara Rp 19.766 terhadap dollar AS.

Apabila Covid-19 di Indonesia belum berakhir, maka kemungkinan nilai tukar rupiah akan terus mengalami pelemahan. Pelemahan rupiah tersebut akan makin memperparah kondisi perekonomian apabila pada saat bulan Ramadhan, yang biasanya terjadi kenaikan inflasi pada momen tersebut.

Note : Hasil ini merupakan proyeksi berdasarkan statistik, hasil data tersebut akan berubah sesuai dengan data yang tersedia.

Rujukan

Nuraini, N., S, K. K., & Apri, M. (2020). Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari Pendekatan Model Matematika Akumulasi kasus COVID-19 : Italia. Retrieved from hgunawan82.wordpress.com

Susanto, H. (2020). di Indonesia bisa sekitar 2 bulan lagi , di bulan Ramadan, 1–5. Retrieved from hadisusanto.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun