Mohon tunggu...
Fajar Ahmad
Fajar Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

adaptif, empatik dan insyaallah amanah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Nasionalisme dalam Nilai Pancasila

26 Oktober 2023   07:53 Diperbarui: 26 Oktober 2023   08:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam dan nasionalisme adalah dua nilai yang memiliki keterkaitan yang erat dengan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila mengakui adanya kepentingan untuk memadukan agama dengan kebangsaan dalam upaya membangun Indonesia yang kuat dan beradab. Oleh karena itu, dalam Kata Pengantar Undang-Undang Dasar 1945, nilai Pancasila sebagai pijakan negara Indonesia untuk melindungi kepentingan agama dan menjaga persatuan serta kesatuan sebagai bangsa.

Islam memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga ajaran-ajaran Islam menjadi landasan moral dan etika yang mengatur kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip Islam seperti kasih sayang, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan dijadikan sebagai panduan dalam berdoa dan berinteraksi dengan sesama manusia.

Persatuan umat Islam di Indonesia berdasarkan cita-cita kebangsaan dan nasionalisme. Islam yang berkembang di Indonesia dipadukan dengan nilai-nilai nasionalisme, dengan tujuan memajukan bangsa dan negara. Nasionalisme menekankan pada sikap patriotik dan cinta tanah air yang melekat pada setiap individu.

Nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan dalam memadukan Islam dan nasionalisme. Istilah Bhinneka Tunggal Ika yang diambil dari kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular, merupakan salah satu filsafat Pancasila yang menggambarkan persatuan dalam kesuburan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menyebutkan bahwa umat manusia diciptakan berbeda-beda agar saling mengenal, bukan untuk saling bermusuhan.

Sebagai agama yang memiliki ajaran yang luas, Islam memberikan ruang dan toleransi dalam pemahaman agama. Islam di Indonesia memiliki karakter yang moderat dan toleran, dengan mengakui adanya perbedaan dalam agama dan keyakinan. Islam juga mengajarkan umatnya untuk berdialog dan berdiskusi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

Nasionalisme, sementara itu, menuntut rasa cinta dan tanggung jawab terhadap negara serta kebangsaan. Dalam konteks Indonesia, nasionalisme merupakan upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Bangga menjadi Indonesia, menurut nasionalisme, berarti menghargai keberagaman yang ada di Indonesia dan menjunjung tinggi keadilan serta kesetaraan.

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk mencintai tanah air dan menjaga keutuhan negara. Islam mengajarkan umat Islam untuk menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab, serta berkontribusi dalam membangun dan memajukan negara.

Dalam nilai Pancasila, Islam dan nasionalisme saling melengkapi. Islam memberikan sumber nilai moral dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sementara nasionalisme menjaga persatuan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia. Islam dan nasionalisme dalam nilai Pancasila memberikan dasar bagi tegaknya negara yang berdasarkan persatuan dan keadilan.

Namun, pada kenyataannya, sering kali terjadi konflik antara Islam dan nasionalisme. Hal ini dapat terjadi ketika terjadi penafsiran yang sempit pada agama atau jika ada agenda politik yang memanfaatkan perbedaan tersebut untuk mengadu domba masyarakat.

Harus diakui bahwa Islam dan nasionalisme bukanlah dua nilai yang saling bertentangan. Keduanya dapat diinterpretasikan dengan bijak dan seimbang, sehingga dapat saling menguatkan. Islam yang moderat dan nasionalisme yang inklusif dapat menjadi kekuatan yang harmonis dalam pembangunan negara Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan zaman modern, Islam dan nasionalisme dalam nilai-nilai Pancasila perlu dipahami dan dijalankan secara holistik. Pembinaan nilai Islam dan nasionalisme harus dimulai dari keluarga, sekolah, dan komunitas, agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki rasa cinta tanah air sekaligus memiliki pemahaman agama yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun