Mohon tunggu...
Fajar Prihattanto
Fajar Prihattanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis ide dan pengalaman

Guru seni rupa, pembuat karya seni (gambar, lukis, film, musik), youtuber, dan penyelam keheningan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kajian Sains, Sejarah, Spiritualisme, dan Kebudayaan Nusantara pada Workshop Mahadaya Suwung

10 Maret 2019   13:15 Diperbarui: 18 Maret 2019   17:42 2015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kocko-h-5c84b62812ae9472c42981b3.jpg
kocko-h-5c84b62812ae9472c42981b3.jpg
skestsa-jiwa-5c84b530bde5754f017bdb12.jpeg
skestsa-jiwa-5c84b530bde5754f017bdb12.jpeg
sketsa-energi-5c84b6d143322f4e8b202a54.jpeg
sketsa-energi-5c84b6d143322f4e8b202a54.jpeg
deskripsi-skesta-energi-5c84b7eb677ffb6074006607.jpeg
deskripsi-skesta-energi-5c84b7eb677ffb6074006607.jpeg
Salah satu keahlian khusus Tunjung Dhimas Bintoro adalah kemampuannya untuk menembus lorong waktu, sehingga ia bekerjasama dengan Kocko Hendratmojo dalam pembuatan sketsa jiwa dan energi peserta workshop. Tunjung Dhimas Bintoro melakukan tracking, Kocko Hendratmojo menggambar hasil tracking tersebut. Sedangkan untuk sketsa energi, proses menggambar Kocko Hendratmojo adalah mengikuti tuntunan rasa sejati. Setelah tersambung, maka lengan dan jari akan bergerak sendiri sehingga terbentuklah garis-garis sketsa. 

Pada hari kedua, peserta workshop mengunjungi Candi Sukuh dan Cetho, sebenarnya ada satu tujuan wisata lagi yaitu Telaga Madirda, sayang cuaca tidak memungkinkan. Kegiatan di Candi Sukuh dan Cetho merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi para peserta workshop. Selain melakukan beberapa sesi meditasi, peserta dibimbing untuk melakukan tarian jiwa.

meditasi-di-candi-sukuh-5c84b3feab12ae1b17353f45.jpeg
meditasi-di-candi-sukuh-5c84b3feab12ae1b17353f45.jpeg
Tarian jiwa berfungsi untuk penyelarasan energi, mengasah kepekaan rasa, lebih tersambung dengan diri sejati dan Tuhan, serta baik untuk kesehatan jiwa maupun raga. Tarian jiwa dilakukan dengan cara hening, niat terhubung dengan diri sejati, lalu mengikuti rasa sejati yang menggerakkan tubuh, energi yang dihasilkan biasanya bersifat lembut.

tarian-jiwa-5c84b66fc112fe7ab8145645.jpeg
tarian-jiwa-5c84b66fc112fe7ab8145645.jpeg
Yang juga tak kalah menarik dari kegiatan wisata spiritual ini, peserta diajak menembus lorong waktu untuk menggali informasi Candi Sukuh di masa lalu melalui meditasi. Tentu saja tidak semua peserta berhasil melakukannya, karena ada beberapa orang yang memang belum terjatah untuk mengalaminya, termasuk saya yang masih sangat pemula di bidang ilmu spiritual Nusantara.  

Secara keseluruhan saya sangat terkesan dengan workshop ini, karena selain banyak sekali wedharan ilmu dari para narasumber yang mumpuni di bidangnya, pengalaman-pengalaman yang sangat unik saya alami. Peserta berasal dari berbagai latar belakang agama, pekerjaan, dan daerah namun seolah tak ada sekat antar peserta, semua saling bertukar pengalaman dengan sangat cair dan bernuansa kekeluargaan.

Konsep acara sangat baik, simple, namun bermakna dan berkualitas karena hampir semua wedharan dikaitkan dengan sains, sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari. Sehingga materi-materi yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai omong kosong atau khayalan belaka menjadi sangat mudah dipahami dan logis. Setiap sesi kegiatan workshop selalu diawali dengan meditasi bersama, wedharan ilmu, tanya jawab, diselingi meditasi lagi, dan seterusnya sehingga mood peserta selalu terjaga.

Ketika sesi tanya jawab di Candi Sukuh belum selesai, tiba-tiba turun hujan, tentu saja hal itu membuat beberapa peserta panik, namun Setyo Hajar Dewantoro menyarankan untuk tetap santai, menikmati, dan mensyukuri hujan yang sedang turun, karena hujan tersebut bukanlah hujan alamiah, namun hujan berkah, kami diberitahukan bahwa hujan akan reda dalam satu menit. Dan benar saja, tak lama kemudian siraman hujan berganti dengan siraman cahaya matahari.

setyo-hajar-dewantoro-jpg-5c84b453ab12ae77277ae0f6.jpg
setyo-hajar-dewantoro-jpg-5c84b453ab12ae77277ae0f6.jpg
Setyo Hajar Dewantoro sebagai guru spiritual yang sudah melakukan perjalanan panjang di dunia spiritual, beliau adalah seorang yang sangat bersahaja, tak berjarak dengan para peserta workshop, ramah, semua penjelasannya sangat runtut, mudah dipahami, dan sering diselipi humor. Untuk mencicipi tulisan-tulisannya dapat dikunjungi http://setyochannel.blogspot.com/, namun saya sarankan sebelum membaca tulisan-tulisannya, lebih baik Anda meletakkan ego terlebih dahulu. Bagi orang awam yang belum pernah mengalami pencarian dan pembuktian, tulisan-tulisan Setyo Hajar Dewantoro sangat bertentangan dengan pengetahuan dan keyakinan yang selama ini kita dimiliki. Seperti halnya yang saya lakukan sebelum mempelajari apapun, termasuk mengikuti workshop ini, maka untuk sementara waktu saya kosongkan bejana saya, untuk selanjutnya setelah terisi dan pembelajaran telah usai, maka saya lakukan penyaringan dan memasaknya agar air benar-benar dapat saya minum.

Selain ilmu di bidang spiritual, sejarah, budaya, dan sains, saya juga mendapatkan kesadaran baru, bahwa saya harus selalu mempelajari diri saya sendiri, mendengarkan hati nurani, karena guru sejati yang akan menuntun kehidupan saya sebenarnya ada di dalam diri saya sendiri. Dimanapun dan kapanpun saya harus selalu meditatif, tersambung dengan Sang Maha Pencipta, tansah eling lan waspada, ikhlas, mensyukuri, menjaga tingkah laku agar tak menyakiti orang lain, menghindari sifat sombong; iri; dengki; merasa paling suci, dan menikmati semua proses kehidupan.

Di dalam agama Islam, dari beberapa sumber menyebutkan bahwa meditasi juga sering dipraktikkan oleh para wali, ulama, sufi, dan pelaku tarekat. Hampir semua agama maupun kepercayaan mengenal laku spiritual yang bisa disamakan dengan laku meditasi. Ada yang menyebutnya sebagai kegiatan berdoa, dzikir, beribadah, bertafakur, dan sebagainya.  Namun intinya meditasi adalah suatu lelaku untuk selalu jumbuh, tersambung dan merasakan adanya Tuhan Sang Maha Pencipta.

Wallahu a'alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun