Karena tak lagi mungkin ia melakukan akting sedih, akhirnya ia menyerahkan lima lembar uang pecahan sepuluh ribu: uang kusut, hitam dan tampak tak lagi baru.
Aku segera menerimanya, "ini yang namanya ekonomo berbagi!" kataku di dalam hati sambil membayangkan---dengan lima puluh ribu ini, Â akan kubelikan makanan apa anak dan istriku sepulang dari pangkalan nanti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!