Mohon tunggu...
Fajar Mahdi
Fajar Mahdi Mohon Tunggu... Psikolog - typing.......

nulis ini, nulis itu, nulis semuanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

5 Kesalahan Pencitraan Puan

13 November 2021   07:47 Diperbarui: 13 November 2021   08:27 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nggak pernah ada petani tanam padi pakai sepatu boots. Mereka menyatu dengan alam, karena mereka tahu alam tak suka dengan kemewahan.

Tapi Puan kemarin terlihat masuk ke sawah dengan memakai sepatu boots hitam. Aneh memang. Dari situ saja sudah kelihatan. Sebenarnya ia tak sudi kotor-kotoran. Ia khawatir, kaki mulusnya kena noda lumpur yang menjijikkan. Nanti, kakinya jadi gatal-gatal tak karuan.

Kalau dia memang berniat dekat dengan masyarakat, ya harus total. Akan beda rasanya, kalau kemarin ia masuk ke sawah tanpa alas kaki. Orang pasti juga mengapresiasi.

3. Petani pakai jas hujan

Lucu sekali melihat para petani yang mendampingi Puan saat menanam padi itu. Mereka kompak memakai jas hujan. Dicari di manapun di Indonesia ini, tak pernah ada petani yang menamam padi pakai jas hujan.

Ya karena memang tak ada petani yang bekerja hujan-hujanan. Kalaupun ada, mereka pasti tak mengenakan jas hujan. Mereka rela, badannya basah demi mencari makan.

Kasihan para petani kita di Sleman. Mereka terpaksa bermain opera demi suksesnya pencitraan Puan.

4. Pakaian Puan terlalu mewah

Coba lihat penampilan Puan. Saat nyemplung ke sawah, ia mengenakan pakaian mewah. Celana dan jaket hitam bermerk Adidas menempel di badan. Harganya pasti jutaan.

Bandingkan dengan pakaian para petani yang mendampinginya. Semua sederhana. Terlihat sekali kesenjangan antara mereka.

Ya wajar, dia kan bukan petani. Dia Ketua DPR yang sedang kunjungan kerja. Lagi pula dia orang kaya. Mana ada pakaian sederhana di lemarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun