Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim, 34).
Ketika kita membahas soal berkah dari Allah, Allah senantiasa mengampuni dan penuh belas kasihan kepada kita, sedangkan kita, kita sering berbuat dosa dan tidak tahu berterima kasih, tetapi Dia (Allah) tetap terus memberi.
Allah terus memberi dan mengampuni, manusia terus mendapat yang diinginkannya dan lupa.
Bersyukur akan membantu kita menghilangkan banyak penyakit yang ada di masyarakat saat ini seperti kecemburuan, iri hati, kesombongan, dan keserakahan.
Dan itu hanya membutuhkan perubahan dalam pola pikir kita untuk mengakui bahwa kita selalu berada dalam keadaan diberkahi oleh Allah.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman, 13).
Artikel ini disadur dari artikel berbahasa Inggris dari laman www.whyislam.org terbit pada 21 November 2018 dengan judul The Psychological Power of Gratitude.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H