Keyakinan bahwa umat manusia akan bangkit dari kubur, yang merupakan bagian integral dari tiga keyakinan beragama yang berasal dari Ibrahim, Islam, Kristen, dan Yahudi, bukan hanya sekedar mitos atau pemikiran kosong belaka tetapi itu didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang nyata.
Bangkit dari kubur dan kembali hidup hanya bisa terjadi dengan pembalikan waktu.
"Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?" (Surah Al-Waqi'ah, 47)
"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?" (Surah Al-Qiyamah, 3)
"Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (Surah Al-Qiyamah, 4)
Dengan kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, kita cenderung melihat dunia hanya dari sisi sains belaka.
Kita melihat orang-orang yang mengalami sakaratul maut dan akhirnya mati tetapi tidak ada yang kembali dari kematian untuk memberitahu kita tentang bagaimana sebenarnya kehidupan setelah mati.
Apakah mungkin bagi kita bisa benar-benar mengetahui dengan nyata bahwa ada kehidupan setelah kematian selain hanya sekedar bagian dari kepercayaan beragama?
Ada jawaban mengejutkan yang bisa kita dapatkan dimana ilmu pengetahuan telah sampai ke titik bahwa sangat mungkin bagi kita untuk melihat dasar kenyataan seperti yang kita sudah ketahui, yaitu struktur ruang dan waktu.
Ada banyak pertanyaan yang muncul di benak kita.
Apa yang terjadi pada kita saat kita mati?