Mohon tunggu...
Fajar Ramadan
Fajar Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain Bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi

25 Juni 2024   09:25 Diperbarui: 25 Juni 2024   09:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Pendahuluan

Dalam era digital saat ini, perguruan tinggi menghadapi tantangan besar dalam mengelola informasi akademik secara efisien dan efektif. Sistem Informasi Akademik (SIA) menjadi solusi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas manajemen data akademik, mulai dari pendaftaran mahasiswa, pengelolaan kurikulum, hingga evaluasi hasil belajar. Artikel ini akan membahas analisis dan perancangan Sistem Informasi Akademik di perguruan tinggi, meliputi kebutuhan sistem, desain, dan implementasinya.

Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan merupakan tahap awal yang sangat krusial dalam perancangan SIA. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk memahami dan mendefinisikan kebutuhan pengguna serta mengidentifikasi permasalahan yang ada. Beberapa langkah penting dalam analisis kebutuhan antara lain:

1. Identifikasi Pemangku Kepentingan :

  - Mahasiswa Menginginkan akses mudah untuk melihat jadwal kuliah, nilai, dan pendaftaran mata kuliah.

   - Dosen: Memerlukan sistem yang memudahkan pengelolaan kelas, input nilai, dan akses ke informasi mahasiswa.

   - Administrasi: Membutuhkan alat untuk memantau data mahasiswa, mengelola kurikulum, dan menghasilkan laporan akademik.

   - Manajemen Perguruan Tinggi: Memerlukan sistem untuk pengambilan keputusan berbasis data.

2. Pengumpulan Data:

   - Wawancara: Mengadakan wawancara dengan pemangku kepentingan untuk memahami kebutuhan dan harapan mereka.

   - Observasi: Melakukan pengamatan langsung terhadap proses akademik yang berjalan.

   - Dokumentasi: Mengkaji dokumen-dokumen akademik yang ada untuk memahami alur kerja yang sedang berlangsung.

3. Analisis Kebutuhan :

   - Fungsional: Fitur-fitur yang harus dimiliki oleh sistem, seperti manajemen pendaftaran, pengelolaan nilai, dan laporan akademik.

   - Non-Fungsional: Aspek-aspek seperti keamanan, keandalan, performa, dan skalabilitas sistem.

Perancangan Sistem

Setelah kebutuhan sistem terdefinisi, langkah berikutnya adalah perancangan sistem. Perancangan ini melibatkan pembuatan model yang menggambarkan bagaimana sistem akan bekerja. Beberapa langkah dalam perancangan sistem meliputi:

1. Desain Arsitektur Sistem :

   - Client-Server Architecture: Menggunakan arsitektur client-server untuk memastikan bahwa sistem dapat diakses dari berbagai perangkat melalui internet.

   - Modular Design: Membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat dikelola secara terpisah, seperti modul pendaftaran, modul nilai, dan modul laporan.

2. Desain Basis Data :

   - Entity-Relationship Diagram (ERD): Menggambar ERD untuk mendefinisikan hubungan antara tabel-tabel dalam basis data.

   -Normalisasi: Melakukan normalisasi untuk memastikan bahwa basis data efisien dan tidak terjadi redundansi data.

3. Desain Antarmuka Pengguna :

   - Wireframe: Membuat wireframe untuk menggambarkan tata letak dan navigasi antarmuka pengguna.

   - Prototyping: Mengembangkan prototipe interaktif untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna.

 Implementasi dan Pengujian

Tahap implementasi melibatkan pengembangan kode sumber berdasarkan desain yang telah dibuat. Langkah-langkah dalam implementasi dan pengujian meliputi:

1. Pengembangan :

   - Pemrograman: Menulis kode sumber untuk setiap modul sistem menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai.

   - Integrasi: Mengintegrasikan modul-modul yang telah dikembangkan menjadi satu kesatuan sistem.

2. Pengujian :

   - Unit Testing: Menguji setiap modul secara terpisah untuk memastikan bahwa mereka bekerja sesuai spesifikasi.

   - Integration Testing: Menguji integrasi antar modul untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sebagai satu kesatuan.

   - User Acceptance Testing (UAT): Melibatkan pengguna akhir untuk menguji sistem dan memberikan umpan balik.

Kesimpulan

Sistem Informasi Akademik merupakan alat yang sangat penting dalam pengelolaan data akademik di perguruan tinggi. Melalui analisis kebutuhan yang mendalam dan perancangan sistem yang matang, perguruan tinggi dapat mengembangkan SIA yang efisien dan efektif. Implementasi yang baik disertai dengan pengujian yang menyeluruh akan memastikan bahwa sistem ini dapat memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan, meningkatkan kualitas layanan akademik, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun