Mohon tunggu...
Fajar Dwi Aprianto
Fajar Dwi Aprianto Mohon Tunggu... -

nama saya Fajar Dwi Aprianto,saya kuliah di UNJ.program studi Pendidikan Matematika Reguler 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Olimpisme Materi 11

11 November 2013   01:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


  1. Proses Belajar Mengajar dari Orang Tua (Guru) kepada Anak (Murid)
  2. Tujuan Proses Bersifat Mentransmisikan Pengetahuan
  3. Dititikberatkan pada Pengetahuan / Konsep / Teori (Knowledge), bukan kepada Ketrampilan (Skill) atau Sikap (Attitude)
  4. Hasil Pendidikan Sepenuhnya Tanggung Jawab Orang Tua / Guru
  5. Bantuan Guru Terhadap Murid Sangat Dominan, Mengingat Murid Dianggap Mempunyai Kepribadian yang Sangat Tergantung Kepada Pihak Lain

b. Prinsip Konsep Adragogy :

Hasil Belajar: "Perubahan Perilaku Setelah Proses Belajar”

Prinsi belajar bagi orang dewasa adalah :


  1. Belajar bila merasa “ perlu “
  2. Belajar sambilbekerja
  3. Materi realistis dan relevan dengan kebutuhan
  4. Menghubungkan materi dengan pengalamannya
  5. Membutuhkan lingkungan yang informal dan kondusif (pendekatan simulasi)
  6. Tertarik billa materi menarik (dituntut optimalisasi mediabelajar yang optimal)

Dua Konsep Dasar Dalam Pendekatan Belajar – Mengajar Berdasarkan Prosesnya

a. “CONCEPTUAL LEARNING”

lebih menitik beratkan pada pemahaman filosofis/ konsep/nilai dari materi pelajaran yang di berikan

b. “EXPERIENTIAL LEARNING”

lebih menitik beratkan pada proses pemberian pengalaman nyata (fasilitasi), dengan harapan materi pelajaran yang diberikan dapat segera di pahami dan di terapkan dalam kehidupan sehari hari

LEBIH DALAMTENTANG KONSEP “EXPERIENTIAL LEARNING”

Experiential Learning diterapkan untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, yang berbasis pada “kesadaran berpikir” peserta tentang apa yang telah dialami.

Empat elemen dalam pelatihan berbasis experiential learning adalah :


  1. Adanya tindakan / pengalaman
  2. Adanya proses refleksi / pendalaman tentang apa yang telah dilakukan
  3. Adanya transfer, dari refleksi pengalamannya selama pelatihan ke dalam kehidupan nyata
  4. Adanyake sinambungan prilaku dalam

jangkapanjang

POINPENTING PADA“EXPERIENTIAL LEARNING”

Seluruh proses penggalian “poin belajar” bertujuan untuk membuat tiap peserta berkomitmen terhadap apa yang telah diucapkannya, (90% orang mengingat apa yang diucapkanya sendiri sebagai perwujudan komitmen).

Fasilitator menggunakan seluruh kemampuan komunikasinya untuk membuat peserta menyelami proses psikologis dalam dirinya selama menjalani simulasi dan “mengatakannya”

3. Peran Fasilitator Dalam Belajar-Mengajar

Maknadan peran Fasilitator

Dalam konteks belajar-mengajar menggunakanmetode/fasilitasi simulasi/experiential learning, pengajar lebih tepat disebut sebagai FASILITATOR, karena fungsinya “HANYA” pemberi informasi dan pemudah terjadinya proses belajar-mengajar

Di sisi lain, seorang FASILITATOR mempunyai tugas lebih menantang dari sekedar menyampaikan materi, yaitu MERENCANAKAN & MEMBANGUN situasi kelas yang kondusif, sertaMEMBIMBING & MEMOTIVASI warga belajar agar selalu siap melakukan perubahan positif.

Bagaimana Fasilitator Memposisikan Diri


  1. Menjadi bagian dari warga belajar (audiens)
  2. Menciptakan iklim belajar-mengajar
  3. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap proses
  4. Menyadari kelebihan-kekurangan dirinya di antara warga belajar
  5. Mampu melihat permasalahan dan memecahkannya
  6. Mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan
  7. Mempunyai kemampuan untuk mempersuasi orang lain
  8. Optimis dan punya itikad baik
  9. Terbuka “Open mind”

METODE LAINNYA YANG SEBAIKNYA DIKUASAI SEORANG FASILITATOR :

Metode & Teknik Coaching

Metode & Teknik Counselling

Metode & Teknik Presentasi

4. Tahapan Proses Fasilitasi dan Penerapan ModelBloom (4 F)

3.A. TAHAPAN PROSES FASILITASI

1.Proses Tee-Up, yakni memberikan Instruksi/ penjelasan/prosedur secara rinci untuk melaksanakan

simulasi

Catatan : Bukan menjelaskantujuan/poin belajar

2.Debriefing, yakni pembahasan/penjelasan makna simulasi melalui diskusi interaktif, dimana

diharapkan peserta sendiri yang lebih aktif dalam mengambil kesimpulan dari proses simulasi.

Catatan : Debriefing biasanya dilakukan pada akhir simulasi, namun bila diperlukan dapat dilakukan pada tengah simulasi (miss: peserta belum mampu menyelesaikan simulasi, sesuai waktu yang dialokasikan)

A. TEE - UP

Lakukan proses tee-up dengan jelas, ringkas, sistematis, dengan urutan penjelasan :


  1. Nama simulasi
  2. Prosedur, meliputi penjelasan tentang :

-proses simulasi secara utuh

- jumlah orang yang bermain

- waktu maksimum

- media yang digunakan,

- sanksi,


  1. Diskusi oleh kelompok sebelum memulai (dan waktu maksimal yang disediakan)
  2. Aba-aba “mulai”, “ulang”, “stop” dan “berhenti” atau “waktu habis”

B. DEBRIEFING (DI AKHIR SIMULASI)

Gunakan model “BLOOM” atau “4F” (lebih sering digunakan karena lebih sederhana)

METODE DEBRIEFING MODEL BLOOM

Prinsip fasilitasi adalah proses membantu peserta pelatihan untuk mendapatkan pemahaman / merefleksikan apa yang dilakukannya selama simulasi.

Tugas seorang fasilitator (dikenal sebagai 4F) adalah :


  1. FACT

Menggali dari peserta tentang apa yang telah dialaminya

2.FEELING

Menggali proses psikologis peserta selama simulasi


  1. FINDING

Membimbing peserta untuk menemukan “makna” sebuah peristiwa / simulasi


  1. FUTURE (What’s next ?)

Membimbing peserta untuk mempunyai komitmen dalam mengaplikasikan nilai positif yang didapatkannya di situasi nyata

CONTOH PERTANYAAN PROYEKTIF 4 F


  1. Fact

- Apa yang terjadi tadi ?

- Apa yang anda amati dalam kelompok ?

2.Feeling

- Bagaimana perasaan anda tadi ?

- Apa tepatnya yang anda rasakan ketika mengalami kejadian A, B, C ?


  1. Finding

- Sebetulnya apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan dan kesuksesan tadi ?

- Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika menghadapi situasi A, B, C ?

- Bagaimana pendapat yang lain ? Apakah setuju ? Ada komentar ?

- Jadi apa yang terpenting untuk menyelesaikan simulasi tadi ?

- Seandainya diminta mengulangi simulasi tadi, apa yang akan anda lakukan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun