Halo kompasianer!
Saya yakin pasti banyak dari kalian yang punya sosial media. Nah tentunya, kalian lebih mudah untuk mendapatkan informasi dengan cepat.Â
Sekarang ini banyak sekali akun - akun sosial media yang dikhususkan untuk mengangkat info - info penting atau bahkan hanya sekedar gosip atau vidio lucu.Â
Nah sekarang ini masyarakat sedang ikut berduka cita atas berita yang menimpa warga Semarang, ada apa sih sebenarnya? Yuk, simak.
Dalam beberapa hari terakhir ini, masyarakat Jawa Tengah khususnya daerah pesisir utara  seperti Semarang dan sekitarnya, mangalami sebuah tragedi bencana banjir yang disebabkan oleh rob air laut hingga menyebabkan jebolnya tanggul.
 Dilansir dalam laman siaran pers Walhi Jawa Tengah menganai hal ihwal bencana yang terjadi di Semarang menyebutkan bahwa bencana banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan ekstrem selama kurang lebih tiga hari berturut-turut,
 padahal laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan yang terjadi di Jawa Tengah hanya berintensitas rendah.
Bencana rob yang pada akhirnya memicu jebolnya tanggul sebab intensitas arusnya terlalu kuat menyebabkan puluhan, bahkan ratusan rumah di wilayah Tambakrejo, Tambaklorok dan Tambakmulyo mengalami banjir setinggi satu meter, tentunya menyebabkan aktivitas warga masyarakat dan jalur jalan Pantura antara Semarang Demak menjadi sedemikian terganggu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Semarang mencatat kurang lebih sekitar 1.255 kepala keluarga terdampak bencana pada hari Senin, 23 Mei 2022. Hingga tulisan ini dimuat belum terdapat laporan mengenai korban jiwa, tetapi BPBD kota Semarang tidak berhenti untuk mengevakuasi korban terdampak.
Penulis sendiri turut berduka atas bencana yang terjadi di wilayah pesisir Jawa Tengah dan sekitarnya, khususnya di daerah utara Semarang. Semoga lekas pulih, lekas normal seperti biasanya.Â
Akan tetapi tidak bisa hanya sebatas berserah diri kepada Tuhan YME saja, sebab bencana ini bukan saja sebatas siklus alam yang setiap periode tertentu terulang kembali,Â