justru bencana ini adalah bencana yang ada kena mengenanya dengan campur tangan manusia yang hobi merusak lingkungan tanpa menyadari dampak dari perbuatannya hingga menyebabkan parahnya derita manusia yang tak berkesudahan,Â
seperti bencana rob banjir yang dialami oleh saudara-saudara kita di Semarang.
Pada dasarnya bencana rob ini sudah sering terjadi pada wilayah pesisir pantai utara Jawa, akan tetapi bencana rob tersebut tidak terjadi begitu saja seolah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah dan dicegah kejadiannya.Â
Bencana rob ini seakan diundang secara sengaja oleh manusia, khususnya pemangku kebijakan. Pembangunan industri di wilayah pesisir yang sedemikian marak dilakukan tetap saja dipertahankan bahkan diperluaskan tanpa henti.
Pembangunan-pembangunan seperti inilah yang kemudian menyebabkan bencana ekologis (bencana yang disebabkan oleh manusia) terjadi. Pembangunan tersebut menyebabkan krisis sosial-ekologis di wilayah pesisir pantai utara Jawa hingga menurunnya kualitas lingkungan.Â
Pada intinya sebab skema pembangunan yang digalakan pemerintah membuat kualitas tanah sedemikian buruk hingga berpotensi banjir pada saat curah hujan tinggi.
Dari penjelasan di atas, kita harus bisa mengambil sebuah hikmah dari suatu bencana yang menimpa. Tentunya yang kita semua tahu bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati.Â
Penyebab banjir tidak hanya berasal dari bencana rob atau jebolnya tanggul, bahkan hal sepele yang kita kira tidak akan bermasalah, justru bisa jadi akan beresiko besar. Untuk itu kita harus ikut berkontribusi dalam menjaga bumi ini, mulai dari tidak membuang sampah semabarangan dan belajar untuk menambah wawasan juga tak kalah penting.
Dengan kita menjadi orang yang berilmu, makan kita juga akan tau cara yang benar dalam memanfaatkan atau menggunakan sesuatu.
Sekian dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H