Mohon tunggu...
Faiz Zawahir Muntaha
Faiz Zawahir Muntaha Mohon Tunggu... -

KADER BIASA HMI tumbuh dan berkembang di HMI Komisariat Tarbiyah Cabang Kabupaten Bandung alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung Akun lama kompasiana saya http://www.kompasiana.com/faiz_alzawahir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemaknaan Kalimat Syahadat Sebagai Pijakan Pendidikan Moral [1]

10 Februari 2016   22:45 Diperbarui: 10 Februari 2016   22:55 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam yang membedakannya dengan etika filsafat, yaitu sebagai berikut:

Ø  Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.

Ø  Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan, didasarkan pada ajaran Allah SWT, yaitu Al-Qur’an, dan ajaran Rasul-Nya yaitu sunnah.

Ø  Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima oleh seluruh umat manusia di segala waktu dan tempat.

Ø  Dengan jaran-ajarannya yang praktis dan tepat, cocok dengan fitrah manusia dan akal pikiran manusia. Maka etika Islam dapat dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia.

Ø  Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar petunjuk Allah SWT menuju keridhaan-Nya. Dengan melaksanakan etika Islam niscaya akan selamatlah manusia dari pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan yang keliru dan menyesatkan.

 

Kembali pada nilai-nilai keislaman sebagai pijakan pendidikan moral guna kemajuan bangsa

Islam adalah agama yang paling sempurna dan tak ada yang lebih sempurna dari islam “al islamu yu’la wala ya’lu alaih” . manifestasi akan kesempurnaan islam ada dalam segala asfek kehidupan. Islal satu-satunya agama yang membahas segala asfek kehidupan manusia. Islam senantiasa mengatur bagaimana pola interaksi manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesame manusia,manusia dengan alam dan manusia dengan dirinya sendiri. Selain dari itu islam satu-satunya agama yang mengatur seluruh tingkah laku dalam kehidupan manusia. Kesempurnaan islam bisa dibuktikan oleh semua manusia menggunakan fersfektif apapun dan ketika islam dilihat dari berbagai fersfektif maka akan semakin Nampak kesempurnaan islam. Hal itu membuktikan bahwasanya kesempurnaan islam tak akan pernah terbantahkan lagi.

Jika suatu bangsa ataupun Negara dibangun dengan pijakan nilai-nilai islam maka bangsa itu akan menjadi bangsa yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT karena hal itulah yang menjadai “masyarakat Cita” yang menjadi tujuan islam. Hal itu akan Nampak  ketika islam yang rahmatan lil alamin terrealisasikan dalam segala asfek kehidupan berbangsa dan bernegara.

  Akan tetapi kesempurnaan islam tidak akan pernah bisa terlihat dan dirasakan ketika nilai-nilai ajaran islam tidaklah di aflikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sebuah nilai atau ajaran dikatakan hidup ketika diwujudkan dalam amal shaleh atau caknur menyebutnya kerja social. ketika ajaran serta nilai yang diajarkan agama itu tidak di implementasikan dalam kehidupan maka agama akan kehilangan subtansi serta esensi dari agama tersebut. Agama hanya akan menjadi ritus-ritus yang kehilangan maknanya,agama hanya akan menjadi seperangkat kitab-kitab yang mendongengkan kebaikan dan keburukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun