Tidak hanya itu, kelompok kelas menengah juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menyatakan secara khusus bahwa kelompok kelas menengah umumnya akan berinvestasi besar-besaran untuk pendidikan mereka sendiri dan anak-anak mereka sehingga dapat meningkatkan porsi kualitas sumber daya manusia saat ini dan di masa depan.Â
Pemerintah Indonesia sendiri saat ini telah menetapkan rencana dan menarget masyarakat kelas menengah mencapai 80% pada tahun 2045 mendatang. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), yakni agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang konsisten di angka 6-7%, memberdayakan kelas menengah merupakan salah satu instrumen untuk mencapai tujuan tersebut.
Keberadaan kelas menengah yang kuat dan sejahtera tentu akan mendukung laju ekonomi serta masyarakat yang sehat. Mereka mereka tidak hanya meningkatkan posisi mereka sendiri, tetapi juga posisi orang lain. Investasi kelas menengah dalam pendidikan, kesehatan, perumahan, dukungan mereka terhadap layanan publik yang berkualitas, ketidaktoleranan mereka terhadap korupsi, kepercayaan mereka terhadap orang lain dan lembaga-lembaga demokratis merupakan dasar-dasar pondasi utama dari pertumbuhan yang inklusif.Â
Oleh karena itu, pemerintah tidak dapat menutup mata dan memandang sebelah mata kelas menengah serta diharapkan peran pemerintah yang proaktif terhadap kalangan menengah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H