Briket biomassa merupakan alternatif ramah lingkungan untuk batu bara yang dapat dibuat dari serbuk gergaji, serat kayu, kulit kayu, sekam padi, jerami, dan cangkang kacang tanah. Manfaat dan fungsi briket biomassa ada beragam, salah satunya yaitu untuk lingkungan. Simak ulasan ini untuk mengetahui manfaat lingkungan briket biomassa.
Masyarakat menyukai briket biomassa karena dibuat dari bahan daur ulang dan merupakan pengganti batu bara yang lebih ramah lingkungan. Mesin briket komersial pertama kali dibuat pada tahun 1865. Saat ini, mesin serupa dapat mengubah ratusan bahan organik berbeda menjadi briket ramah lingkungan. Bahan yang populer digunakan saat ini termasuk serbuk gergaji daur ulang, kulit kayu, sekam padi, jerami, cangkang kacang tanah, dan bahkan sampah kota.
Â
Manfaat Lingkungan Briket Biomassa
Manfaat Lingkungan 1 Briket Biomassa: Briket Kayu Membantu Mencegah Deforestasi
Menurut para ahli, briket kayu bukan hanya pilihan yang bagus untuk menggantikan batu bara, tetapi juga jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kayu bakar biasa. Briket memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dan biasanya lebih kering dibandingkan kayu bakar, sehingga pembakarannya lebih bersih dan efisien.
Tidak seperti produksi kayu bakar yang dapat menyebabkan deforestasi, pembuatan briket kayu tidak memerlukan penebangan pohon. Ini karena briket kayu umumnya dibuat dari bahan sisa proses pemotongan kayu, sehingga menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan dan ekonomis.
Manfaat 2: Mengurangi Limbah Tempat Pembuangan
Selain limbah dari pabrik penggergajian, terdapat banyak bahan limbah alternatif yang dapat diolah menjadi briket bahan bakar. Salah satunya adalah limbah teh, yang dihasilkan dari India sebagai produsen teh terbesar kedua di dunia. Jumlah besar limbah teh ini dapat diubah menjadi biochar dan kemudian dikompakkan menjadi briket dengan nilai kalor tinggi.
Selain itu, limbah tebu, yang berasal dari sektor gula yang penting bagi perekonomian India, juga dapat dijadikan sumber energi yang murah, bersih, dan ramah lingkungan. Masalah serius terkait pembakaran sekam padi dapat diatasi dengan mengubahnya menjadi briket biomassa, sebuah alternatif yang berkelanjutan. Demikian pula dengan jerami gandum, yang dapat diubah menjadi briket berkualitas tinggi dengan kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan briket dari sekam padi.
Setiap tahun, India menghasilkan 62 juta ton limbah padat kota, yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah. Namun, sebagian besar limbah ini, terutama limbah dapur, dapat dihancurkan dan dikompakkan menjadi briket biomassa yang berguna.
Manfaat 3: Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Penciptaan lapangan kerja dalam sektor energi berkelanjutan adalah manfaat signifikan lainnya. Produksi briket biomassa biasanya dilakukan oleh produsen skala kecil yang berlokasi dekat dengan sumber bahan limbah yang digunakan untuk membuat briket. Hal ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja sepanjang tahun di daerah pedesaan.
Dari pengumpulan dan pengangkutan bahan baku hingga pengoperasian mesin penekan dan pengemasan produk, berbagai peran menciptakan peluang pekerjaan. Karena setiap fasilitas pembuatan briket memiliki kapasitas terbatas, ada potensi untuk mendirikan beberapa fasilitas serupa di sekitar sumber bahan limbah, yang pada gilirannya meningkatkan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Manfaat 4: Mengurangi Polusi Udara
Batu bara dikenal sebagai penyebab utama polusi udara, namun tidak banyak yang menyadari bahwa kayu bakar yang kurang kering juga memiliki dampak serius pada kualitas udara di India. Ketika kayu yang masih lembap dibakar, berbagai senyawa berbahaya dilepaskan ke udara, beberapa di antaranya bersifat beracun dan karsinogenik.
Senyawa-senyawa ini terbentuk ketika kelembapan dalam kayu bereaksi dengan api, mengeluarkan asap. Semakin rendah kadar kelembapan dalam bahan bakar biomassa, semakin sedikit asap yang dihasilkan, yang berarti tingkat polusi udara berkurang. Kayu yang dipotong bisa memiliki kadar kelembapan sekitar 50-70% dan mengeluarkan cukup banyak asap ketika dibakar.
Sebaliknya, kayu bakar yang kering, dengan kadar kelembapan di bawah 20%, dianggap aman untuk kesehatan dan lingkungan. Briket biomassa umumnya memiliki kadar kelembapan di bawah 9%, sehingga merupakan salah satu jenis bahan bakar biomassa yang paling bersih.
Manfaat Lingkungan 5 Briket Biomassa: Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Seperti bahan bakar pemanas lainnya, briket biomassa memiliki potensi untuk digunakan dalam pembangkit listrik termal. Ketika digunakan sebagai pengganti batu bara dan gas di pembangkit listrik kecil, briket biomassa dapat membantu menurunkan biaya listrik di daerah pedesaan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi dari pembangkit listrik.
Dalam kondisi di mana energi matahari dan angin masih mahal, briket biomassa dapat menjadi langkah awal menuju pembangkit listrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Â
Kesimpulan
Briket biomassa adalah alternatif ramah lingkungan untuk batu bara, dibuat dari bahan daur ulang seperti serbuk gergaji, serat kayu, kulit kayu, sekam padi, jerami, dan cangkang kacang tanah. Penggunaannya mencegah deforestasi dengan memanfaatkan bahan sisa pemotongan kayu dan mengurangi limbah dengan mengolah limbah teh, tebu, sekam padi, jerami gandum, dan limbah kota menjadi bahan bakar.
Selain itu, produksi briket menciptakan lapangan kerja di pedesaan karena produsen skala kecil sering berlokasi dekat sumber bahan limbah. Briket biomassa juga membantu mengurangi polusi udara karena kadar kelembapannya rendah, menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan kayu bakar biasa.
Dalam pembangkit listrik termal, briket ini menurunkan biaya listrik di daerah pedesaan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menurunkan emisi, menjadikannya langkah awal menuju pembangkit listrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Demikian artikel tentang manfaat lingkungan briket biomassa, baca juga artikel mengenai proses ekspor briket dari Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H