Batu bara dikenal sebagai penyebab utama polusi udara, namun tidak banyak yang menyadari bahwa kayu bakar yang kurang kering juga memiliki dampak serius pada kualitas udara di India. Ketika kayu yang masih lembap dibakar, berbagai senyawa berbahaya dilepaskan ke udara, beberapa di antaranya bersifat beracun dan karsinogenik.
Senyawa-senyawa ini terbentuk ketika kelembapan dalam kayu bereaksi dengan api, mengeluarkan asap. Semakin rendah kadar kelembapan dalam bahan bakar biomassa, semakin sedikit asap yang dihasilkan, yang berarti tingkat polusi udara berkurang. Kayu yang dipotong bisa memiliki kadar kelembapan sekitar 50-70% dan mengeluarkan cukup banyak asap ketika dibakar.
Sebaliknya, kayu bakar yang kering, dengan kadar kelembapan di bawah 20%, dianggap aman untuk kesehatan dan lingkungan. Briket biomassa umumnya memiliki kadar kelembapan di bawah 9%, sehingga merupakan salah satu jenis bahan bakar biomassa yang paling bersih.
Manfaat Lingkungan 5 Briket Biomassa: Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Seperti bahan bakar pemanas lainnya, briket biomassa memiliki potensi untuk digunakan dalam pembangkit listrik termal. Ketika digunakan sebagai pengganti batu bara dan gas di pembangkit listrik kecil, briket biomassa dapat membantu menurunkan biaya listrik di daerah pedesaan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi dari pembangkit listrik.
Dalam kondisi di mana energi matahari dan angin masih mahal, briket biomassa dapat menjadi langkah awal menuju pembangkit listrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Â
Kesimpulan
Briket biomassa adalah alternatif ramah lingkungan untuk batu bara, dibuat dari bahan daur ulang seperti serbuk gergaji, serat kayu, kulit kayu, sekam padi, jerami, dan cangkang kacang tanah. Penggunaannya mencegah deforestasi dengan memanfaatkan bahan sisa pemotongan kayu dan mengurangi limbah dengan mengolah limbah teh, tebu, sekam padi, jerami gandum, dan limbah kota menjadi bahan bakar.
Selain itu, produksi briket menciptakan lapangan kerja di pedesaan karena produsen skala kecil sering berlokasi dekat sumber bahan limbah. Briket biomassa juga membantu mengurangi polusi udara karena kadar kelembapannya rendah, menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan kayu bakar biasa.
Dalam pembangkit listrik termal, briket ini menurunkan biaya listrik di daerah pedesaan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menurunkan emisi, menjadikannya langkah awal menuju pembangkit listrik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Demikian artikel tentang manfaat lingkungan briket biomassa, baca juga artikel mengenai proses ekspor briket dari Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H