Puji syukur semua itu sudah saya hadapi dengan kerja keras dan suport dari orang tua.
Pada saat LTMPT telah dibuka,sungguh perasaan saya sangat senang karena di tunjuk oleh sekolah bahwa saya masuk jalur rapot (SNMPTN).Pada saat itu saya sudah yakin juga bahwasannya bisa masuk ke Universitas tanpa ujian tulis.
Terlebih nilai rapot pada saat di sekolah mencukupi bahkan melebihi persyaratan untuk lolos seleksi tersebut.Waktu berlalu dan pengumuman Lolos SNMPTN telah dibuka.Namun pada saat saya lihat kabar di akun LTMPT,saya merasakan kesedihan yang sangat luar biasa karena saya di tolak untuk lolos.
Harapan tersebut seketika saya buang,dan terus lanjut menunggu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Rasanya saya tidak puas dengan hasil SNPTN pada saat itu,dan alhasil saya lebih giat lagi untuk belajar dan terus mencari informasi untuk senantiasa bisa lolos pada jalur SBMPTN.
Ujian saya hadapi dengan yakin dan sungguh-sungguh.Rasanya saya akan berhasil dan lolos masuk ke Universitas impian saya.
Namun lagi-lagi saya harus menelan rasa sakit saya karena kedua kalinya saya harus di tolak universitas.
Mungkin dari kejadian tersebut saya sadar,karena didalam diri saya masih ada yang kurang dan akan terus saya perbaiki.
Rasanya saya harus mencoba kembali untuk ujian mandiri agar bisa duduk di perguruan tinggi.Semangat saya lebih di maksimalkan lagi,terlebih kinerja belajar saya di tambah lagi.Dan pada saat itupun,saya memberanikan diri untuk mengikuti tes mandiri.
Waktu berlalu,dan ujian mandiri pun dilaksanakan,rasanya harapan saya sudah di tangguhkan di ujian mandiri ini.
Saya sudah pasrah dan saya harus tetap berjuang agar bisa masuk di perguruan tinggi.