Mohon tunggu...
Akhmad Faiz A
Akhmad Faiz A Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berusaha Menghilangkan Kebodohan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Beli Dua, Bayarnya Satu

19 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 19 Juni 2020   13:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masak opo iki wo ?" Mail yang kelaparan

Jarwo yang baru bangun tidur menjawab "Halah arek-arek ijek do turu,yo gak ono sing masak lah"

"Yowes turu meneh wae wo"

Obrolan singkat di depan pintu kamar di suatu Pondok Pesantren di Jawa Timur, antara Ismail dan Jarwo, mereka pun melanjutkan tidurnya. Kebetulan hari itu Hari Jum'at dan ngaji libur, karena libur maka santri-santri mengisi waktu dengan tidur sepuasnya. Jam sudah menunjukan pukul 11.00

Kamar mandi mulai penuh oleh santri-santri yang antri mandi.  Tetapi di salah satu kamar masih terdapat banyak santri yang tidur. Keamanan pondok pun masuk kamar dan membangunkan para santri tersebut.

"Mas tangi mas jum'atan lho"

"Heh tangi le.. adus sek kono" teriak keamanan pondok yang pura-pura sangar wkwk

Terdengar suara Keamanan Pondok sedang Mengoprak-oprak Santrinya yang susah dibangunkan. Jarwo dan Mail akhirnya bangun dengan malas. Mereka langsung mengambil handuk dan kotak sabun lalu langsung pergi ke kamar mandi. Karena kamar mandi penuh dan masih banyak yang antri, Mail mengajak Jarwo kekantin dulu

"Mangan sek wae wo,luwe pol aku" Mail mengajak jarwo makan sambil memegang perutnya yang sudah berisik

"Gas lah,aku yo luwe,ayo ng kantinne juki"

Mereka pun pergi ke kantin juki. Lalu pesan makanan

"sego sayur piroan mas ?" Jarwo basa basi kepada pemilik kantin padahal sudah tahu harganya

"setengah porsi 3.000 ,lek seporsi 3.500" jawab pemilik kantin

"koe pesen ndi wo ?"

"Aku setengah wae"

"Sego setengah porsi 2 cak"

"Okee" pemilik kantin lalu menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Mereka pun makan dengan lahapnya karena sangat lapar seharian belum makan. Tetapi ditengah enak enaknya makan, jarwo lupa tidak membawa uang.

"aku lali ra nggowo duit il"

"Aku gur nggowo 3.500 wo"

"Males aku njukut duit,bayar nganggo duit mu sek wes"

"Matane, yo kurang lah duitku Cuma 3.500 kok, awak dewe mangan separo separo berarti bayare 6.000 to" Mail menjawab dengan nada sedikit ngegas

Jarwo pun menjawab dengan santay sembari memberi solusi "kene tak warai, ben gak rugi. Separo tambah separo iku siji, berarti bayare seporsi wae"

"masute pye ?" Mail kebingungan karena tidak paham maksud dari perkataan Jarwo

"halah gapahaman, kan seporsi 3.500 lha nek separo porsi kan 3.000 , dewe kan mangan separo separo lha separo tambah separo kui siji, berarti dewe bayar 3.500 wae" Jarwo coba menjelaskan akal cerdiknya kepada Mail

"bener juga koe, iki berarti bayare 3.500 wae yo ?"

"Tapi iki dosa gak koyo ngene ?"

"ora to,wes ndang bayar"

Akhirnya dengan uang 3.500 dan sedikit akal cerdik tapi licik dua perut bisa terisi nasi. Merekapun pergi ke kamar mandi lalu bersiap mengikuti Sholat Jum'at.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun