Mohon tunggu...
Faiz Aqil Alleinde
Faiz Aqil Alleinde Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

43221010101 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Semua Metafora yang Ada di Sedulur Papat Limo Pancer

26 Oktober 2022   23:31 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:34 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Awal kemerdekaan, sira iku manungsa, kang dadi kusir waskita, sageda ndulu angen-angen ira, kang kadya turangga papat jangkep tahun." (Jadi dongeng bahwa Anda sebagai manusia bisa menjadi kusir (pengemudi yang cerdas), seperti kuda menarik hidup Anda, total empat melengkapi lima).

Dalam kesusastraan Jendra, kita manusia disebut LIFE CONTROLLER. Adalah kusir yang kuat yang mengendalikan 4 elemen alam:

ANGIN, AIR, KEBAKARAN dan SOL. Dilengkapi dalam diri kita adalah kekuatan nafas, sirkulasi darah, panas tubuh, dan esensi makanan, yang keempatnya dikendalikan oleh kehidupan. Orang Jawa disarankan untuk menjaga "sedulur papat". Untuk kelangsungan hidupnya sendiri. Karena jika seseorang hilang, hidupnya bisa terganggu.

"dayaning kineteg ing Hmbeg, milining getih, panasing awak lan sarining tetedan ginelak dayaning urip kaprabawan dumadine panguripan" (Dayanya berada di Tarikan napas, jalannya darah, panasnya tubuh, dan sarinya makanan terkendali daya hidup, jadilah kehidupan). (Sastra Jendra Hayuningrat)

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER, yang terdiri dari tarikan napas, jalannya darah, Panasnya Tubuh, dan Sari makanan, bila seseorang bisa menjaga keempatnya dapat hidup sehat. Bila ditinggalkan salah satu maka tubuh tidak bisa mempertahankan hidupnya. Hal ini terlukis dalam perjalanan hidup manusia Ketika lahir, yang pertama ada adalah tarikan napasnya, setelah lahir dan bisa bernapas maka aliran darahnya akan mengalir, setelah itu bayi akan selalu dijaga panas tubuhnya agar hangat, kemudian baru setelah itu mendapat sari makanan berupa air susu. Bila keempatnya didapat maka sang bayi akan tetap hidup. Begitu juga Ketika manusia akan Kembali pada Yang maha Kuasa, maka keempat anasir tersebut akan menjauhi dirinya, dimulai dengan anasir yang paling belakang, yaitu didahului dengan sari makanan yang tidak dapat masuk, kemudian panas tubuhnya mulai tidak stabil, setelah itu aliran darahnya juga mulai terganggu, dan pada akhirnya napas pun terhenti.

Untuk itulah manusia Jawa diminta untuk selalu menjaga sedulur papat-nya bila ingin kehidupan terus berjalan hingga sampai batas waktu harus "Kembali Pada Sang Khalik".

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Istilah sedulur papat limo pancer ini diyakini oleh penganut Kejawen sebagai warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15-16. Konon katanya, istilah ini pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Sedulur papat limo pancer dipercaya sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia, terdiri dari empat hal dan ke lima hal sebagai berikut.

Kakang sawah

Kakang sawah atau yang disebut air ketuban adalah air yang membantu manusia untuk lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, maka masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Kakang, atau yang berarti Kakak.

Adi ari-ari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun