Mohon tunggu...
Faizal Hadi Nugroho
Faizal Hadi Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Menulis membuatmu hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berita Vaksin

13 April 2021   16:30 Diperbarui: 13 April 2021   18:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di panggung tampak dua meja dari kayu dan sebuah meja kayu. Di atas meja kayu terdapat gorengan dan gelas berisi kopi. Masykur membaca koran sambil sesekali menyeruput kopi.

Masykur      : "Aduh, nggak benar ini! His! Ngawur ini!"

Jamil            : "Ada apa Bang Kur? Pagi-pagi kok emosi?" (sambil membetulkan posisi masker)

Masykur      : "Eh, sini Mil! Duduk sini dulu!"

Jamil            : "Eh, iya, Bang Kur. Ada apaan sih, Bang? Serius benar? Apa ada berita korupsi lagi?"

Masykur      : "Korupsi sih biasa, Mil! Ini lebih luar biasa lagi! Masak pemerintah main vaksin begitu saja?"

Jamil            : "Lah, memang kenapa, Bang?"

Masykur      : "Ya, nggak bisa lah! Vaksinnya saja impor, pasti bahan-bahannya nggak benar!"

Jamil            : "Bang, kata siapa? Kan di berita juga sudah dikasih tahu, sudah aman."

Masykur      : (Melotot ke Jamil dan mengeluarkan HP kemudian menunjukkan ke Jamil) "Hei, ini gua dapat broadcast di WA, kalau banyak yang mati gegara disuntik vaksin!"

Jamil            : "Hoaks kali Bang!" (Sambil melihat HP Masykur)

Masykur      : "Hoaks apaan sih? Eh, beneran ini! Beritanya saja ada link-nya!"

Jamil            : "www.beritainibukanhoaks.co.cc aduh, Bang, situsnya saja nggak jelas! yang jelas itu .co.id atau .go.id ah, Abang ngawur ah!" (Mengeja situs sambil mengamati tampilan WA Masykur)

Masykur      : "Halah, pokoknya gua nggak percaya vaksin-vaksinan! Akal-akalan saja itu! Masak nanti gua disuntik zat kimia berbahaya begitu!"

Jamil            : "Ta, tapi Bang!"

Haji Dami    : (Dari dalam rumah keluar) "Apaan sih, orang mau siap-siap ke sawah juga ribut amat!"

Jamil            : "Ini Ji, Bang Masykur nggak percaya vaksin dan nolak divaksin!"

Masykur      : "Eh, Mil, gua kasih tahu, ya! Pokoknya ini keluarga nggak mau divaksin-vaksin begitu! Biar saja orang lain yang divaksin!"

Haji Dami    : "Eh, Kur! Lo kok ngatur-ngatur sih? Lo takut disuntik kan? Gegayaan pakai alasan macam-macam! Vaksin itu nolong kita sama masyarakat buat kebal sama itu penyakit! Kalau lo nggak mau, cemen lo! Ngandelin orang lain buat ngelindungin diri lo sendiri! Buyut-buyut lo malu tahu! Ngangkat senjata buat ngusir penjajah, nah, lo, tinggal suntik saja susah amat!"

Masykur      : "Nah, gua kan yang kena omel! Mil lo mau apa sih? Pagi-pagi ke mari?"

Jamil            : "Jamil ikutan program sukses vaksin terus ini Bang, mau ngedaftarin Haji Dami buat ikut vaksin lansia."

Haji Dami    : "Nah, temenan sama siapa lo Kur mau kagak percaya vaksin?"

Haji Dami dan Jamil tertawa. Masykur membuka lagi koran dan membaca asal. Tak sadar kalau korannya terbalik. Lampu panggung meredup.

Jamil            : "Anu, Bang korannya kebalik!"

Masykur      : "Iya, bawel amat!"

Lampu panggung padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun