Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibadah Rindu

1 Juni 2020   12:07 Diperbarui: 1 Juni 2020   12:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi bulan juni

Ku kembali melakukan ibadah ini

Menatap awan yang berbaris rapi

Sembari disinari mentari pagi

Dan ditemani sebungkus roti

Ku menyandarkan diri pada sebatas tembok biru

Sembari membuka layar gawai-Ku

Tuk kembali mengeja bait demi bait puisi-Mu

Puisi yang engkau kirimkan tuk mengobati rindu-Ku

Rindu karena tak bisa bertemu

Karena keadaan sedang tak menentu

Inilah ibadah-Ku

Ibadah rindu

Yang selalu datang ketika rindu-Ku sudah menggebu

Menggebu ingin bertemu

Menatap senyum manis-Mu

Ibadah rindu-Ku

Semakin menyiksaku

Karena keadaan bumi semakin tak menentu

Sehingga kita harus bersabar tuk tak bertemu

Namun, sampai kapan ku harus menahan rindu

Jika mereka masih begitu

Mau sampai kapanpun kita tak akan bertemu

Mungkin hanya doa yang bisa kupanjatkan selalu

Agar bumi ini kembali seperti dulu

Sehingga kita bisa bertemu  

Malang, 1 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun