Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Soal HOTS dalam UNBK

22 April 2018   20:38 Diperbarui: 23 April 2018   11:22 3858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah murid melaksanakan UNBK ( Ujian Nasional Berbasis Komputer ) di SMK Negeri 3 Kota Tangerang, Banten, Senin ( 3/4/2017). Ujian nasional berbasis online tingkat SMK ini akan berlangsung hingga Kamis 6 April mendatang.(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Ujian Nasional untuk tingkat SMA kali ini dikeluhkan terlalu sulit oleh para siswa. Mereka beralasan, soal ujian yang mereka terima tidak sesuai dengan kisi-kisi.

Selain itu pada Ujian Nasional 2018 Kemdikbud telah memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas Ujian Nasional dan mengetahui kemampuan siswa.

Itulah penjelasan dari topik pilihan di Kompasiana.

Ujian nasional SMA tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 9 April  hingga 12 April 2018 dan sama seperti tahun sebelumnya Ujian Nasional tahun ini juga menggunakan sistem komputer atau biasa disebut dengan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Namun dalam beberapa hari belakangan ini media sosial menjadi ramai dengan keluhan peserta Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diselenggarakan pada 9 April hingga 12 April 2018.

Hal itu terjadi karena soal UN terutama untuk mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia untuk peserta UN jurusan IPA yang tak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Untuk peserta ujian jurusan IPS, soal yang dinilai tak sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan yakni matematika dan ekonomi. Hal ini dikarenakan banyaknya soal yang menggunakan HOTS (High Order Thinking Skill) atau soal dengan penalaran tingkat tinggi yang dirasa sulit untuk dikerjakan oleh para siswa dan belum pernah diterapkan pada pembelajaran sehari-hari di sekolah.

Soal HOTS di Ujian Nasional telah ada sejak UN tahun 2016. Penulis adalah salah satu kelinci atau salah satu orang yang pertama kali mendapat soal dengan penalaran tingkat tinggi dan membuat penulis kesulitan menjawab soalnya karena sangat sulit dan menghabiskan waktu pengerjaan soal. 

Penulis juga kaget mendapat soal dengan penalaran tingkat tinggi karena tidak terdapat dalam kisi-kisi dan sangat berbeda dengan soal try out yang seharusnya soal try out lebih susah dari soal UN sebenarnya karena soal try  out itu dibuat susah sebagai latihan siswa agar tidak kaget mendapat soal UN sebenarnya. Bahkan di tahun penulis soal try out-nya tidak ada soal HOTS namun di soal UN sebenarnya ada. Dan inilah yang membuat penulis tidak habis pikir dengan pemerintah mengapa hal ini bisa terjadi.

Mungkin pembaca penasaran dengan soal HOTS yang didapatkan di tahun penulis mungkin soal yang didapatkan penulis tingkatan soalnya tidak sesulit UN tahun ini. Ini adalah beberapa contoh soal HOTS

Screenshot Zenius.net
Screenshot Zenius.net
Soal ini membuat penulis kebingungan karena penulis tidak begitu memahami cara pengerjaannya namun untungnya penulis bisa menjawabnya dengan baik walaupun harus menghabiskan waktu yang cukup lama. Bagaimana menurut pembaca apakah soal ini mudah atau sulit?

Screenshot Zenius.net
Screenshot Zenius.net
Soal peluang sebenarnya  tidak begitu sulit namun soal peluang ini dikemas dengan penalaran tingkat tinggi membuat kita dalam menjawab soalnya membutuhkan pemahaman lebih. Kunci menjawab soal ini adalah kita harus memahami konsep peluang yang dasar dan juga konsep pengembangan soalnya yang lebih sulit.

Screenshot Zenius.net
Screenshot Zenius.net
Soal ini yang dirasa paling sulit menurut penulis, karena penulis dalam pengerjaanya membutuhkan waktu lama dan setelah sekian lama mengerjakan soal ini di kertas buram penulis tidak menemukan jawabannya karena hasil jawaban yang didapatkan penulis tidak ada dalam pilihan jawaban di soal. Dan hal ini membuat penulis pusing dan bingung karena juga dikejar oleh waktu pengerjaan, dan juga kendala penulis dalam pengerjaan soal adalah bentuk soalnya dalam komputer membuat penulis tidak bisa memcoret-coret soalnya dan pada akhirnya penulis menjawab soalnya dengan menghitung kancing baju.

Bagaimana menurut Anda, apakah soal-soalnya sulit atau bahkan menurut Anda mudah?

Sebenarnya penulis setuju dengan penggunaan soal dengan penalaran tingkat tinggi namun seharusnya pemerintah lebi siap dan memberikan kisi-kisi yang jelas agar para siswa tidak kebingungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun