Ujian Nasional untuk tingkat SMA kali ini dikeluhkan terlalu sulit oleh para siswa. Mereka beralasan, soal ujian yang mereka terima tidak sesuai dengan kisi-kisi.
Selain itu pada Ujian Nasional 2018 Kemdikbud telah memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas Ujian Nasional dan mengetahui kemampuan siswa.
Itulah penjelasan dari topik pilihan di Kompasiana.
Ujian nasional SMA tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 9 April  hingga 12 April 2018 dan sama seperti tahun sebelumnya Ujian Nasional tahun ini juga menggunakan sistem komputer atau biasa disebut dengan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Namun dalam beberapa hari belakangan ini media sosial menjadi ramai dengan keluhan peserta Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diselenggarakan pada 9 April hingga 12 April 2018.
Hal itu terjadi karena soal UN terutama untuk mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia untuk peserta UN jurusan IPA yang tak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Untuk peserta ujian jurusan IPS, soal yang dinilai tak sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan yakni matematika dan ekonomi. Hal ini dikarenakan banyaknya soal yang menggunakan HOTS (High Order Thinking Skill) atau soal dengan penalaran tingkat tinggi yang dirasa sulit untuk dikerjakan oleh para siswa dan belum pernah diterapkan pada pembelajaran sehari-hari di sekolah.
Soal HOTS di Ujian Nasional telah ada sejak UN tahun 2016. Penulis adalah salah satu kelinci atau salah satu orang yang pertama kali mendapat soal dengan penalaran tingkat tinggi dan membuat penulis kesulitan menjawab soalnya karena sangat sulit dan menghabiskan waktu pengerjaan soal.Â
Penulis juga kaget mendapat soal dengan penalaran tingkat tinggi karena tidak terdapat dalam kisi-kisi dan sangat berbeda dengan soal try out yang seharusnya soal try out lebih susah dari soal UN sebenarnya karena soal try  out itu dibuat susah sebagai latihan siswa agar tidak kaget mendapat soal UN sebenarnya. Bahkan di tahun penulis soal try out-nya tidak ada soal HOTS namun di soal UN sebenarnya ada. Dan inilah yang membuat penulis tidak habis pikir dengan pemerintah mengapa hal ini bisa terjadi.
Mungkin pembaca penasaran dengan soal HOTS yang didapatkan di tahun penulis mungkin soal yang didapatkan penulis tingkatan soalnya tidak sesulit UN tahun ini. Ini adalah beberapa contoh soal HOTS
Bagaimana menurut Anda, apakah soal-soalnya sulit atau bahkan menurut Anda mudah?
Sebenarnya penulis setuju dengan penggunaan soal dengan penalaran tingkat tinggi namun seharusnya pemerintah lebi siap dan memberikan kisi-kisi yang jelas agar para siswa tidak kebingungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H