Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

9 Hal Kenapa Saya Berlari

13 November 2017   13:09 Diperbarui: 13 November 2017   13:33 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Saya berlari dan tetap berfikir

"Saya tuh kepingin ikut lari pak," kata teman saya, "tapi koq bosan ya"? "Kalau sampeyan berlari itu apa sih yang difikirkan"? Tanya seorang kawan.

Pertanyaan itu mengingatkan saya kepada satu orang #haruki murakami yang menulis buku berjudul What I talk about when I talk about running. Beliau sering mendapatkan pertanyaan serupa. Apa yang kau fikirkan saat berlari? Terus terang  aku tidak mampu mengingat kembali hal apa yang kufikirkan saat berlari. (hal.21)

Kemarin (12/11) dalam event #jawaposfit2017 saya berlari kategori Half marathon sekitar 21.095 Km waktu standar minimalnya adalah 3 jam 30 menit. Saya selesaikan sedikit lebih cepat yaitu 3 jam 15 menit. (waktu di screenshot diatas adalah waktu di jam tangan saya yang kebetulan pencet selesainya telat. swear dehh

Kembali ke pertanyaan  apa yang kau fikirkan saat berlari? Saya jawab, saya mendengarkan ceramah agama, ceramahnya ustad #adi hidayat #abdulsomad. Saya download videonya kemudian saya putar dan dengarkan suaranya saja. Sangat terasa manfaatnya untuk memompa semangat. Kalau bosan saya ganti dengan lagu-lagu lain. Kalau bosan saya ganti ceramah agama lagi. Intinya mengalir saja seperti sedang menjalani kehidupan biasa.

2. saya berlari dan saya melatih fikiran saya agar bisa memilih apa yang perlu difikirkan.

Seperti lintasan lari yang bisa dipilih pun fikiran kita bisa memilah apa yang perlu difirkan mana yang tidak perlu, kalau di fikiran saya terlintas tentang masa lalu segera saya lewatkan, segera saya istighfar dan palingkan wajah kekiri, itu adalah respon badan ke otak bahwa saya tidak mau fikiran itu. Begitu seterusnya kalau sedang terlintas fikiran yang menurut saya kurang begitu penting langsung saya lewati dan fikirkan untuk tetap fokus berlari.

3. saya berlari dan saya tahu kemampuan saya

ingat ini bukan pertandingan hanya latihan kesabaran. Kembalikan ke tujuan, kalau menang maka persiapkan ntuk menjadi pemenang, kalau saya targetnya menyelesaikan lomba sebelum batas waktu yang ditentukan. Sehingga latihan yang saya lakukan hanya untuk target itu. Ingat ya ... latihan lo

 4. saya berlari dan saya belajar menjadi diri sendiri

saya kurang suka dengan olahraga kelompok, sehingga saya rasa lari cocok untuk saya, selain itu saya juga hobi renang. Kecenderungan itu yang membuat saya memilih lari, karakteristik larilah yang seiring dengan jiwa saya. Jiwa yang selalu ingin bebas, bergerak dan aktif, jiwa yang peka dan tidak suka dengan kalah menang. Saya sesuai dengan target saya. Kejarlah  

 5. saya berlari dan saya merasakan rasanya berjuang

Saya teringat sebuah cerita yang saya dengar dari orang tua angkat saya waktu saya di Jepang, bahwa kalau di beberapa Sekolah Dasar mengadakan program naik gunung fuji bagi siswanya. Gunung fuji itu bukan medan yang mudah untuk di taklukkan ya.. dingin dan bersalju. Singkat cerita bahwa filosofinya bahwa kesuksesan itu harus dilatih, keusksesaan itu adalah sebuah pijakan untuk mendapatkan kesuksesan lain. Tentu perjuangannya berbeda.

 6. saya berlari dan saya mengerti perlunya latihan

dalam beberapa tahun belakang saya sudah kurang lebih 10kali mengikuti event lari dan setiap event saya mulai dengan latihan. Latihan yang menurut saya cukup. Teori saya sederhana. Kalau saya ikut kategori 10 k maka saya harus kuat lari 5 k non stop dengan kecepatan rata rata 6-8 menit per Km nya. Nah untuk ikut kategori yang 21 k kemarin maka saya berlatih lari 10k dengan kecepatan 7-10 menit per km.

waktu terbaik saya untuk kategori 10 k adalah 1 jam 12 menit. Ternyata pada kategori 21 k tidak bisa selesaikan dalam waktu 2 jam 24 menit tapi 3 jam 15 menit. Kenapa karena di atas km 15 tenaga dan konsentrasi semakin menurun. Sekali lagi latihan dan latihan.

7. saya berlari dan melatih saya menjadi pemberani.

Tahapan ikut lari itu sebenarnya sederhana, pertama kita mendaftar kemudian ambil perlengkapan dan datang tepat waktu kemudian selesaikan larinya. Tapi kalau isinan kata orang jawa tentu berat dan keinginan itu hanya sebatas situ saja. Padahal kalau kita berani sebenarnya keengganan itu lebih pada "malas". Makanya ada satu kelompok lari yang menggunakan hastag #lawanmalas

8. saya berlari dan saya bukan robot

Robot tidak punya identitas, robot tidak tahu caranya bersenang senang dengan lari, robot tidak ada inisiatif, robot tidak ada keinginan tapi saya punya.     

 9. saya  berlari dan saya .... Ada    

"aku akan bahagia jika aku dan lari dapat menua Bersama," Haruki Murakami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun