Sejenak saya takjub sambil terus memandang ke arah tiang tersebut dan merasakan bahwa saya seolah-olah sedang berada diatas anjungan kapal.
Saya panggil ibu angkat saya yang kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari saya, come here mom please, look at the outside, look at to your mast back there, can you feel it? "I didn't feel anything" she said. I feel like in the bridge of a ship, and you make this house like an accommodation deck of a ship. I explain                 "I didn't even know that". She said. (Indonesia version: mom bisa kesini sebentar, sebentar saja, coba lihat ke luar kearah tiang bendera itu, adakah merasakan sesuatu? Tidak saya tidak merasakan apa-apa, ujarnya. Ini seperti saya sedang berada di anjungan kapal, saya coba menjelaskan. Saya malah tidak tahu tentang itu. Ujar mom).
Di ruangan lain saya bisa melihat Jeff suaminya tersenyum sendiri dengan kelakuan saya. Amazing isn't it?
Apa yang mau saya coba sampaikan adalah, saat kita berkunjung ke rumah seseorang maka kita bisa mengarahkan pembicaraan kita kearah topik sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh tuan rumah, boleh jadi pembicaraan akan menjadi lebih berkesan.
Bagaimana kalau rumahnya tidak ada isinya? Atau isinya tidak bisa memberikan petunjuk apa pun? Maka itulah petunjuknya, bisa jadi si tuan rumah orangnya sederhana, tidak suka dengan perabotan seperti saya, dan bisa jadi juga kita salah dalam memberikan dugaan. So be there.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H