Mohon tunggu...
Faiz abdurrahman
Faiz abdurrahman Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sedang mimpi

Kelayakan. Bukan apa-apa. Hanyalah saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membudayakan Nge-Kill Bersama Empat Puluh Hari

26 Maret 2021   15:33 Diperbarui: 26 Maret 2021   16:37 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah udah selesai toh Ndal, cepet banget, biasanya dua jam tiga jaman" kata Gus Jek sambil senyum-senyum biar keliatan becandanya.

"Iya nih Gus, lagi semangat denger cerita antum" kata Randal, tersenyum sambil garuk-garuk bokongnya yang seksi.

Gus Jek semakin tersenyum, dan kali ini ia bersandar ke tembok.

"Ndal, guru ane itu selalu tidur antara jam sepuluhan dan bangun pasti sebelum shubuh, jadi biasanya beliau itu shalat tahajud, shalat hajat, shalat tobat terus. Beliau udah lama ngerjain ini, jadi udah mendarah daging lah, alias udah jadi kebiasaan. Pernah suatu ketika beliau itu ngga sengaja tidur jam dua belasan lebih, gara-gara ngajar kalau ga salah, tapi hasilnya tetep aja beliau itu bangun pada jam biasanya beliau bangun,"

"Hmmm... kok bisa gitu ya Gus"

"Ya bisalah, standar guru ane masa ngga gitu" kata Gus Jek, sambil menyruput teh arusyah.

"Pas pertama-tama dulu, beliau juga kayak antum gitu, bangun susah pada jam yang didambakannya, tapi ya beliau ga putus asa kek antum. Apalagi sampe tidur lagi setelah bangun, haha. Coba pake alarm, terus paksa bangun, kalau udah melek, langsung loncat-loncat kalau bisa, biar langsung fresh. Kek gitu terus selama empat puluh hari, coba paksa terus Ndal"

Randal bingung.

"Hmmm... empat puluh hari gus?"

"Iya empat puluh hari, kenapa coba harus empat puluh hari?" tanya Gus Jek.

Randal menggelengkan kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun