Seusai Pandemi
Akan tetapi, apa yang disampaikan Pak Kades itu bukan tanpa catatan. Sudah barang tentu, ide itu berbenturan secara normatif dengan peraturan PSBB.
Belum lagi secara sosiologis. Wacana itu tentu akan menimbulkan polemik. Membuka satu titik wisata, tentu akan berimbas pada titik wisata lain. Yang lain akan menuntut. Toh saat ini semua sama-sama terdampak.
Dan yang terpenting lagi. Bukan soal bagaimana lokasi wisata mampu bersiap dalam menerapkan protokol Covid-19. Akan tetapi mobilitas para pengunjung. Bisa dibayangkan kan sebaran mobilitas warga dari berbagai desa berduyun-duyun ke Sekapuk, pun sebaliknya?!
Akan tetapi, sekali lagi, apa yang diutarakan itu benar-benar menarik dan layak direnungkan. Terutama bagi anak muda. Mari kita ambil spiritnya. Yakni bagaimana mengatasi penyebaran Covid-19, tapi juga menggerakkan ekonomi yang menukik tajam.
Tanpa nalar kritis dan spirit berkemajuan seperti itu, niscaya tak mungkin Desa Sekapuk berkembang seperti sekarang.
Kini, sembari berharap pandemi segera berakhir, yang bisa dilakukan, ialah berbenah dan mempersiapkan banyak hal sebelum dibuka kembali nanti.
Di wisata Setigi sendiri, telah dibangun kolam renang besar bernuansa tradisional dan kolam renang khusus hijabers. Penasaran kan? Mari kita tingkatkan patuhi peraturan PSBB. Agar semakin cepat terbebas Corona, dan beraktifitas seperti sedia kala.
Sukses terus, Pak Kades. Kami anak-anak muda butuh pemimpin yang nalarnya hidup seperti Bapak!
_____
Faiz AbdallaÂ