Saya adalah salah satu dari kebanyakan orang yang turut menikmati gilanya  perjalanan menggunakan Murni Jaya, tapi selaku pelajar dari kampung (Labuan) yang menimba ilmu di kota (Serang) dengan keadaan finansial yang seadanya saya turut berterimakasih kepada bapak sopir, kondektur depan, kondektur belakang, beserta staf terkait Murni Jaya yang membantu, memberikan sumbangsih atau menjadi wasilah (perantara) saya dalam rangka menuntut ilmu.
Sebab dengan ongkos yang murah bermodalkan 10 ribu rupiah saya sudah bisa pergi ke kota, mengugurkan kewajiban, karena dalam bahasa agama menuntut ilmu wajib atas tiap-tiap muslimin dan muslimat.
Kali ini saya akan mencoba keluar dari anggapan-anggapan khalayak banyak tentang Murni Jaya, dan akan mencoba menguraikan faedah menumpangi Murni Jaya. Selamat menyimak!
1. Sarana mengingat Tuhan
Kecepatan bus yang ubnormal, dan supir yang ugal-ugalan sontak membuat penumpang merasa tertekan dan dalam ancaman. Kebanyakan sifat manusia dia akan ingat Tuhan ketika hidupnya sedang dalam tekanan dan ancaman, dan menumpangi Murni Jaya adalah sarana kita untuk selalu mengingat Tuhan.
Kalimat thoyyibah yang terucap di hati atau keluar langsung secara lisan akan bernilai pahala, menumpangi Murni Jaya membuat mulut kita terjaga dengan ucapan-ucapan baik sembari memuji keagungan-Nya.
Dengan menjadi penumpang Murni Jaya kita akan senantiasa mengucap kalimat thoyyibah itu, dan kalimat dzikir tidak putus-putusnya kita lantunkan selama perjalanan. Sungguh mulia~
2. Istikamah dalam berdoa
Selain sebagai sarana mendekatkan diri dengan Tuhan, sensasi menumpangi Murni Jaya juga memiliki faedah lain bagi kita, yakni istikamah dalam berdoa.
Istikamah dalam berdoa, berdoa secara berkelanjutan atau kontinuitas dalam berdoa sering kali dilafalkan oleh kami-kami penikmat Murni Jaya, laju bus yang tergesa-gesa seolah jalan raya hanya milik dia dan bapaknya adalah sebab timbulnya doa yang dilafalkan secara berkesinambungan oleh para penumpang.
Rasulullah pun bersabda dalam haditsnya, "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang terus-menerus di dalam berdoa."
Ya Allah, selamatkanlah kami dalam perjalanan demikian bunyinya dan doa ini hemat saya seragam diucap walau ada perbedaan kata tapi maksud dan tujuannya sama dan doa terus menerus dilantunkan disepanjang perjalanan sampai tiba di tujuan.