Mohon tunggu...
Faiz Romzi Ahmad
Faiz Romzi Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

Menulis adalah tanda bahwa kau pernah hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Brenton Tarrant, Supremasi Ras dan Terorisme

19 Maret 2019   01:08 Diperbarui: 19 Maret 2019   02:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terorisme

images-4-5c8fead795760e2da462ec26.jpg
images-4-5c8fead795760e2da462ec26.jpg

Di dalam beberapa buku yang saya baca tidak ada definisi rigid ihwal terorisme, tapi arahnya tetap sama yakni upaya atau aksi untuk menciptakan ketakutan baik secara personal tidak/ter-organisir maupun komunal yang terorganisir. Ada banyak alasan kenapa seseorang melakukan aksi terorisme. Saya mengutip dalam buku Jaringan Baru Teroris Solo karya Fajar Purwawidada bahwa penyebab terorisme diantaranya:

1. Penyebab Primer (Sosial-Politik)

2. Penyebab Sekunder

3. Peyebab Tersier

Lebih lanjut beliau menjabarkan bahwa pertama, penyebab primer adalah adanya masalah atau konflik politik baik konflik global maupun konflik nasional. Kedua, penyebab sekunder adalah perluasan dari penyebab primer, seperti afiliasi agama, tafsir kitab suci, dan paham yang kolot. Ketiga, penyebab tersier adalah kondisi yang sebenarnya tidak bersentuhan langsung tapi memberikan kontribusi terhadap penyebab primer dan penyebab sekunder, seperti keinginan bakas dendam, pengaruh media, dsb.

Tapi dari semua itu, sungguh tidak ada kaitannya antara terorisme dengan satu agama (tertentu). Saya mengutip dari buku Adian Husaini dalam Wajah Peradaban Barat bahwa rekayasa informasi global itulah yang sekarang terus berlangsung, melalui media massa global masyarakat global diberi ketidakberdayaan (disempowerment) dalam berbagai hal mengahadapi informasi. Inilah paradoks terorisme. Seolah-olah ada kaitannya dengan agama (tertentu).

Bilver Singh dan Abdul Munir Mulkam menjelaskan dalam bukunya Jejaring Radikalisme Islam di Indonesia bahwa teologi teror yang dipahami oleh penganutnya adalah semua selain diri dan kelompoknya adalah salah dan wajib dihancurkan.

Brenton Tarrant

Selandia Baru yang menurut data merupakan salah satu negara dengan indeks keamanan yang tinggi, kecolongan oleh Brenton Tarrant dan segenap kelompok yang menganut paham supremasi ras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun