Lantas, sudah sadarkah kita bahwa  di era E-commerce seperti sekarang, jasa pengiriman (kurir) ternyata merupakan pihak yang mengantongi kunci berupa nilai pelanggan tersebut? Peran kurir begitu penting ibarat pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke seluruh organ tubuh. Di era E-commerce, kinerja kurir yang baik akan memberikan udara segar bagi penjual dan pembeli. Hal ini sangat tidak berlebihan karena faktanya, penjual dan pembeli sama-sama menggantungkan nasibnya pada kurir. Â
Sebagai bahan elaborasi, berikut ini adalah tiga pertanyaan yang bisa menunjukkan pentingnya UMKM untuk berkolaborasi dengan jasa pengiriman. Tiga pertanyaan ini tidak asal-asal tentunya. Pertanyaan-pertanyaan  ini adalah pertanyaan vital yang bisa digunakan untuk analisis suatu  bisnis. Biasanya, tiga pertanyaan ini digunakan untuk mempertajam analisis lima kekuatan (five forces) yang populerkan oleh Michael Porter dalam strategi bisnis. Tiga pertanyaan ini akan saya jawab dengan sudut pandang saya sebagai "penikmat beli buku online".
1. Apa yang menyebabkan profitabilitas saat ini? Apa yang menopangnya?
Bagi orang yang gila buku seperti saya, menghabiskan uang untuk membeli buku barangkali lebih tidak sia-sia daripada dibelikan sepasang baju. Artinya terdapat peluang keuntungan bagi penjual buku dalam diri saya. Di era digital apalagi di tengah pandemi seperti saat ini, hasrat untuk memiliki buku  baru saya tumpahkan melalui belanja online. Selain karena lebih lengkap, keberadaan toko buku di kota tempat tinggal saya memang terbilang langka. Dengan melihat adanya tipe pelanggan seperti saya, maka sumber besar keuntungan di era digital seperti saat ini ada pada E-Commerce. Saya yakin diluar sana juga banyak sekali pelanggan dengan passion yang berbeda dan berharap kebutuhannya bisa dipenuhi dengan belanja online.
2. Apa yang berubah? Bagaimana kecenderungan profitabilitas untuk bergeser?
Dengan semakin seringnya belanja online, hal yang saya rasa berbeda adalah pelayanan pasca pembelian barang. ketika saya membeli secara langsung buku di toko, maka setelah membayar semua selesai. Tinggal tugas berikutnya adalah bercengkrama dengan buku tersebut. Sedangkan belanja di marketplace sunggguh berbeda. Setelah kilk check out dan membayarnya, saya masih harus degdegan dan menggantungkan kepuasan saya kepada respon cepat penjual dan gerak cepat jasa pengiriman barang. Artinya, saya bisa saja kecewa jika penjual tidak cepat tanggap dan/atau salah memilih kurir yang tepat. Jadi, terdapat potensi kehilangan pelanggan bagi penjual yang tidak memperhatikan kepuasan pelanggan pasca check out.
3. Apakah faktor-faktor pembatas yang harus dihadapi untuk mendapatkan lebih banyak nilai yang diciptakan?
Mengetahui bahwa paketan hasil sudah sampai rumah dengan selamat dan tepat waktu adalah nilai lebih ketika berbelanja online. Begitupun sebaliknya, ketika barang yang sudah sangat kita inginkan tidak sampai-sampai atau rusak, kesal  dan kecewa adalah harga mati. Artinya, hal seperti ini bisa menjadi hambatan bagi para penjual di marketplace. Maka, memilih partner jasa pengiriman barang yang tepat adalah salah satu kunci bagi rating penjual melalui kepuasan pelanggan.
Dari elaborasi tiga pertanyaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar tidak lagi sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam prakteknya, E-commerce memang tidak mempertemukan penjual  dan pembeli. Justru faktanya,  jual beli online tersebut malah mempertemukan para kurir dan pembeli. Dengan realita tersebut, maka kepuasan pelanggan saat ini tidak hanya digantungkan kepada pelayanan penjual, tetapi juga kepada jasa kurir yang mengantarkan barang pesanan.
Ketika pelanggan sudah menilai "pengiriman tepat waktu dan barang sesuai pesanan", maka dapat disimpulkan proses jual beli online tersebut sudah selesai dengan baik. Artinya, penjual sudah melayani dan memberikan barang sesuai pesanan, kurir sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, dan pembeli terpuaskan.
Gandeng tangan antara UMKM dan perusahaan jasa pengiriman logistik seperti JNE harus semakin erat di era E-commerce seperti saat ini. UMKM harus semakin kreatif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin banyak. Sedangkan jasa pengiriman logistik harus semakin banyak dan menjangkau keseluruh pelosok negeri agar semakin banyak UMKM yang terbantu. Dengan kolaborasi yang baik diantara keduanya, potensi meningkatnya daya beli dan perputaran ekonomi masyarakat akan semakin tinggi. Â Â