Mohon tunggu...
Faisol  rizal
Faisol rizal Mohon Tunggu... Freelancer - akademisi, penulis lepas

Berbahagia dengan Membaca, Berbagi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Perusahaan Nakal" Buntung Juga Saat Banjir

10 Februari 2021   13:49 Diperbarui: 10 Februari 2021   14:19 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banjir (Sumber gambar: www.pexels.com/Rachel Claire)

Risiko satu ini tidak tercermin langsung dari laba rugi perusahaan. Misalkan ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan pembukaan lahan tanpa memperhatikan faktor lingkungan yang pada akhirnya mengakibatkan banjir. Selain masyarakat, sebenarnya perusahaan juga menanggung rugi akibat dari banjir tersebut. 

Bayangkan ketika lingkungan sekitar perusahaan (pabrik) tergenang banjir, maka operasi dan mobilitas perusahaan akan terganggu yang tentunya secara tidak langsung berpengaruh juga kepada keuntungan perusahaan.

Dari sedikit pemahaman tentang dua jenis risiko tersebut. Semua pihak baik internal perusahaan, pemerintah, dan masyarakat harus mendorong praktik bisnis yang bersahabat dengan lingkungan. Apalagi jika fakta di lapangan menunjukkan masih banyak perusahaan (pabrik) yang abai terhadap lingkungan.

Kesadaran bersama harus dibangun. ketika kerusakan lingkungan terjadi, siapapun pelakunya, kerugian akan dirasakan oleh semua pihak. 

Perusahaan harus memiliki komitmen kuat untuk ikut berperan menjaga lingkungan khususnya bagi kegiatan perusahaan yang berhubungan langsung dengan lingkungan. 

Menjaga dan berkomitmen terhadap lingkungan harus dipahami sebagai suatu strategi untuk mengelola keuntungan dalam jangka panjang.

Untuk mencapai kemakmuran, suatu negara memang harus ditopang oleh banyak faktor salah satunya dengan keberadaan perusahaan (pabrik-pabrik) untuk ikut berperan dalam memutarkan roda perekonomian.

Tetapi, apalah arti suatu kemakmuran tanpa diiringi dengan keteraturan, ketertiban, dan kelestarian lingkungan. Kemakmuran suatu negara tidak cukup hanya dipahami sebatas memakmurkan penduduknya secara ekonomi karena disisi lain terdapat tanggung jawab akan kelestarian lingkungan.

Toh pada akhirnya, Perusahaan nakal (tidak bersedia berkomitmen terhadap lingkungan) secerdik apapun mengakali regulasi yang ada untuk meminimalkan biaya, ketika kerusakan lingkungan terjadi, maka perusahaan juga harus menanggung akibatnya.

Oleh sebab itu, berkomitmen dengan lingkungan adalah jalan satu-satunya yang harus dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun