Banyak perusahaan-perusahaan yang harus membayar denda tidak sedikit karena terbukti melakukan tindakan yang melanggar etika dalam hal tersebut. Seperti contoh perusahaan BP (British Petroleum) pada tahun 2012 terkena denda yang cukup lumayan dikarenakan menumpahkan minyak di teluk Mexico.
Artinya, dengan tidak mempraktikkan bisnis yang bersahabat dengan lingkungan, di negara dengan regulasi ketat, hal tersebut sama saja membunuh perusahaan itu sendiri. Sebaliknya, ketika perusahaan berhasil mengelola sumber daya tanpa menyumbang polusi kepada lingkungan, hal itu berarti bahwa perusahaan berhasil mengelola sumber daya maksimal, efektif, dan efisien.
Perusahaan dan banjir
Katakanlah banjir yang terjadi di suatu daerah terjadi akibat dari kegiatan suatu perusahaan seperti pembukaan lahan baru yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.
Lantas, apakah tindakan yang dilakukan demi "menghindari biaya" bagi perusahaan tersebut benar-benar suatu hal yang menguntungkan?
Jawaban jelas tidak. Cara berpikir bahwa kegiatan perusahaaan yang berkomitmen terhadap lingkungan merupakan suatu beban harus sepenuhnya diubah. Komitmen perusahaan terhadap lingkungan sebenarnya memberikan keuntungan kepada perusahaan dalam jangka panjang jika dipahami dari sisi risiko.
Terdapat dua jenis risiko yang bisa diminimalkan perusahaan ketika berkomitmen dengan lingkungan, yaitu Company Specific Risk dan External Cost.
1. Company Specific Risk
Risiko ini berhubungan dengan kegiatan bisnis (langsung) suatu perusahaan. Untuk mempermudah memahaminya kita bisa memakai contoh kasus BP (British Petroleum) diatas. Seharusnya biaya denda besar yang ditanggung perusahaan tersebut bisa dihindari jika sudah diantisipasi sejak awal.Â
Jika hal ini dipahami secara lebih luas, komitmen perusahaan akan lingkungan akan menghindarkan perusahaan dari ketidakpastian di masa mendatang. Mungkin, bagi perusahaan besar membayar denda merupakan hal kecil. tetapi, bagaimana jika sampai izin operasi dicabut. Tentunya hal ini merugikan bagi perusahaan.
2. External Cost