Pengendalian Polusi Udara
Keunikan lain dari aktivitas pertanian di Kampung Naga terjadi pada masa pasca panen. Petani pantangan membakar jerami. Mereka percaya bahwa kegiatan membakar jerami akan mengurangi kesuburan tanah dan menyebabkan polusi udara. Mereka memanfaatkan tangkai padi untuk pupuk dengan cara menimbun jerami didalam tanah selama satu bulan. Pantangan membakar jerami ini telah diakui sisi ilmiahnya oleh Sereenonchai & Arunrat (2018) yang menjelaskan bahwa membakar jerami di sawah justru akan menyebabkan kualitas tanah menjadi buruk. Hal ini akan berdampak pada kualitas padi yang tumbuh.Padi akan berwarna keruh atau cenderung kecoklatan. Dengan demikian akan menghasilkan nasi yang kurang sehat untuk dikonsumsi. Efek lain yang ditimbulkan dari adanya aktivitas pembakaran jerami adalah polusi udara dan lingkungan. Polusi ini tidak hanya berdampak pada kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat, tetapi juga memberikan efek pada temperatur udara yang menjadi lebih panas. Ini akan berdampak pada dehidrasi. Sebaliknya, bila petani tidak membakar jerami di sawah, maka kesuburan tanah akan tetap terjaga sehingga padi akan tumbuh dengan warna pohon yang hijau segar. Saat menjelang panenpun padi akan kuning keemasan. Manfaat positif lainnya adalah langit akan cerah dan udarapun segar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H