Terdapat tugu kujang sebagai simbol khas sunda
Dikampung naga sendiri terdapat tugu kujang raksasa ( senjata tradisional khas sunda) yang merupakan ikon baru diwilayah kampung naga. Menurut warga sekitar tugu tersebut memiliki nilai filosofis dengan masyarakat yaitu nilai kesundaan yang kuat dari bangunan setinggi 5,5 meter tersebut
Mayoritas penduduk kampung adat naga bekerja sebagai petani, selebihnya berprofesi sebagai pedangang kecil, peternak, pegawai negri dan swasta, serta buruh lepas lainnya. Selain usaha kecil dibidang kerajinan tangan, tidak ada  sektor industri sektor besar yang melibatkan banyak tenaga kerja didaerah ini. Dapat dikatakan, bahwa kampung naga dan daerah sekitarnya ini mencerminkan kehidupan agraris ditanah priangan pada umumnya.
Sistem mata pencaharian kampung naga, umumnya masyarakat kampunng naga memiliki mata pencaharian seperti bertani dan juga berkebun serta beberapa aktivitas lainnya seperti memancing dan juga menumbuk beras ketan untuk dijadikan olahan lain. Tetapi seiring dengan berjalannya zaman dan juga banyak perubahan yang terjadi, terdapat beberapa bentuk usaha lainnya seperti menjadi pemandu wisata dikampung naga, kemudian ada pula yang toko cenderamata atau yang bisa kita sebut sebagai yang menjual aksesoris dan juga kelengkapan yang menjadi ciri khas kampung naga. Serta ada beberapa warung dan pedangan asongan yang menjual makanan dan minuman untuk pengunjung yang tidak menbawa bekal.
Pekerja dikampung naga tersebut selain dipengaruhi perkembangan dan perubahan zaman, dipengaruhi juga oleh sumber daya alam yang ada di kampung naga tersendiri, misalnya sperti ketika bentang alamnya merupakan persawahan dan juga hutan, maka profesi dari masyarakat kampunng adatnya adalah petani
Salah satu, struktur bangunan rumah panggung tahan gempa dan fasilitas umum yang digunakan disana. Saat ini kawasan permukiman kampung naga memiliki sekitar 112 bangunan dengan pola gedung panggung. Total jumlah penduduk 294 orang, dari 101 kepala keluarga (KK) yang mendiami kampung naga sejak lama. Namun, dari jumlah bangunan yang ada, tiga diantaranya termasuk fasilitas umum. Sebut saja masjid untuk kegiatan keagamaan warga sekitar, kemudian bumi ageung yang digunakan untuk upacara adat, serta bale kampung naga yang difungsikan buat musyawarah warga. "selain tiga bangunan itu, seluruhnya rumah warga yang saling berhadapan" sementara bagi warga sanaga atau para tamu yang masih memiliki keterikatan dengan masyarakat kampung naga, terdapat juga beberapa bangunan petambon yang bisa difungsikan untuk tempat beristirahat mereka. " daripada harus pulang malam, lebih baik kami sediakan disini"
Untuk melindungi kelestarian kampung naga, pemangku adat kampung naga membuat pagar pembatas ganda, untuk membedakan dari wilayah kampung lainnya. " biasanya beberapa tahun sekali gantian, jika sekarang bagian dalam (diperbaiki) tahun depannya pagar bagian luar"
Seluruh bangunan masyarakat kampung naga merupakan rumah panggung, terbuat dari bambu dan kayu tanpa dicat. "biasanya bagian bawah buat ingon-ingon (peternakan)
Struktur bangunan
Liputan6.com
Soal struktur rumah, bagian dinding, ruang tamu, bagian depan dan bagian dalam rumah, biasanya menggunakan dinding anyaman kepang atau biasa disebut disebut bilik berbahan baku bambu. Sedangkan bagian dapur, atau pintu masuk rumah, biasanya menggunakan anyaman sasag. " bahannya sama yakni bambu", penggunaan anyaman itu bukan tanpa alasan, selain sebagai ventilasi agar udara didalam rumah tetap segar, juga sebagai sarana silahturahmi antara warga sekitar.