Apa Itu Anemia?
Menurut data dari Riskesdas 2018, sebanyak 32% remaja berusia 15-24 tahun mengalami anemia. Angka ini mencerminkan betapa meluasnya masalah ini di kalangan generasi penerus bangsa. Dengan satu dari tiga remaja mengalami anemia, kita harus bertanya: Apa yang salah? Mengapa kondisi ini begitu umum, dan apa dampaknya bagi masa depan mereka?
 Anemia bukan hanya sekedar kurang darah; ini adalah kondisi patologis yang serius. Ketika kadar hemoglobin dalam darah turun di bawah nilai normal, tubuh tidak dapat berfungsi dengan optimal. Hemoglobin, yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen, menjadi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sel-sel tubuh. Akibatnya, gejala seperti kelelahan, pusing, dan bahkan gangguan konsentrasi sering kali muncul, mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengapa Mahasiswa Bisa Bersahabat dengan Anemia?
Pola dan gaya hidup mahasiswa yang tidak teratur dan kadang kali sibuk dapat menjadi penyebab utama anemia. Beberapa hal yang dapat memicu kondisi ini antara lain:
Pola Makan yang Tidak Seimbang
Mahasiswa seringkali melewatkan jam makan yang teratur, terutama sarapan. Tak jarang juga mahasiswa hanya makan makanan yang cepat saji, yang dimana hal itu biasanya kurang zat besi.
Sering Begadang atau Kurang Tidur
Jadwal, aktivitas, tugas kuliah, organisasi, yang cukup padat terkadang membuat mahasiswa lebih banyak mengorbankan waktu untuk istirahat atau tidur, sehingga tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk pulih.
Kurangnya Asupan Nutrisi
Tak banyak mahasiswa yang dapat memperhatikan asupan nutrisi hariannya, yang dimana hal ini dapat menjadikan mereka kekurangan zat besi.
Dampak jika Sudah Bersahabat
Dampak yang akan didapatkan jika mahasiswa sudah bersahabat dengan anemia akan berdampak signifikan, diantaranya adalah
Kelelahan dan Lemah
Penurunan kadar hemoglobin di dalam darah yang biasanya membawa oksigen ke seluruh tubuh akan memberikan dampak seperti sering lelah, lesu, dan kurang bertenaga, dan hal ini juga akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan Kognitif
Penderita anemia akan merasakan dampak yang akan mempengaruhi fungsi kognitif termasuk konsentrasi dan daya ingat.Â
Pintu Penyakit Lain Terbuka
Orang yang mengalami anemia akan lebih rentan terhadap penyakit lainnya, seperti gangguan jantung. Selain itu sistem kekebalan tubuh akan lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi
Prestasi Belajar MenurunÂ
Ada hubungan antara anemia dan prestasi akademik yang buruk. Mahasiswa dengan anemia sering mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran, yang berujung pada penurunan nilai akademik
Pencegahan Agar tidak Bersahabat dengan Anemia
Banyak hal untuk mencegah terjadinya anemia pada mahasiswa, seperti berikut:
Konsumsi Makanan Bergizi
Mendorong mahasiswa untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Hindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Zat Besi
Mahasiswa bisa membatasi konsumsi teh dan kopi saat makan, karena kandungan tanin dalam minuman ini dapat menghambat penyerapan zat besi.
Mengupayakan Tidur yang Cukup
Istirahat malam yang berkualitas membantu tubuh memproduksi sel darah merah.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kadar hemoglobin dan sel darah merah. Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat anemia atau faktor risiko lainnya.
Hidrasi yang Cukup
Pastikan untuk minum cukup air setiap hari. Dehidrasi dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya.
Mari Jaga Kesehatan Bersama!
Anemia mungkin terlihat sepele, tetapi dampaknya sangat signifikan bagi mahasiswa. Yuk, mulai perhatikan pola hidup sehat agar kita bisa lebih produktif dan berprestasi! Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman-temanmu supaya semakin banyak yang sadar pentingnya mencegah anemia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H