Mohon tunggu...
Faisal Zulkarnaen
Faisal Zulkarnaen Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia tinggal di Kairo. \r\n| Twitter: @fzulkarnaen | Indonesian Photographic Society in Cairo (IPSC) |\r\nhttp://www.facebook.com/galerimasisir

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sepenggal Kisah dari Palestina; Kakek Meninggal dan Aku Dilarang Melihatnya

3 Maret 2012   19:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kakekku, Ibrahim Hasan Alsaafin berumur 84 tahun, lebih tua dari negara Zionis Israel ketika meninggal pada hari Senin lalu di Kamp Pengungsian Khan Younis. Ia masih mendambakan untuk kembali ke desanya di al-Fallujah selama 64 tahun, yang hanya berjarak 15 mil."

---

Aku tak akan pernah lupa percakapan menggelikan pada musim panas 2005 lalu. Hari itu, semua anggota keluarga pergi ke pantai. Saat matahari mulai tenggelam, ayahku memesan argilah. Tiap kali dia berhenti menghisap untuk bicara, aku mengambil pipanya dan menghisapnya beberapa kali, cukup membuat ibuku meradang. Melihat ayahku tidak keberatan anak perempuannya yang masih 14 tahun menghisap argilah, ia mengadu pada kakek yang duduk disampingku dan pura-pura tidak memperhatikan. Bagaimana pun, karena permintaan ibuku, ia bertindak.

"Linah, aku tidak suka melihat penampilanmu," suaranya terdengar melebihi setengah pantai Gaza. "Kamu cuma kulit dan tulang. Di usia ini, kamu seharusnya penuh semangat hidup! Dulu, wanita-wanita muda itu seperti ini-" dia membuat bentuk lekukan dengan kedua tangannya yang besar- "dan seperti ini!" Sebuah gerakan melekuk lainnya. "Kamu kurang makan. Badanmu seperti anak-anak." Ia makin semangat, sedangkan aku semakin dalam tenggelam di kursi yang ku duduki, pipiku terbakar, sangat sadar akan tatapan orang-orang di kursi sebelah. "Kamu harus makan daging! Daging yang banyak! Dan buah-buahan! Daging dan buah! And berbagai macam kacang!" Aku membayangkan jika pilot pesawat F-16 di atas bisa melihat gerakan liar Sido atau bahkan mungkin mendengar suaranya. "Makan! Makan daging, buah dan kacang-kacangan! Makan agar dadamu bisa tumbuh! Tapi merokok? JANGAN!"

Aku tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis karena malu. Ia memilih kata yang lazim terdengar dalam bahasa Arab.

"Tapi kamu merokok," kukatakan dalam suara pelan, putus asa menutupi penghinaan di tempat umum.

"Aku merokok karena sudah melakukannya bertahun-tahun, puluhan tahun! Sejak aku masih muda, sudah kecanduan, aku tak bisa menghentikannya."

"Kamu bisa memakai plester nikotin di lengan."

"Yang menciptakannya adalah orang bodoh. Itu tidak berguna."

"Baiklah, ada permen karet khusus yang bisa kamu kunyah -"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun