"Eh kak, ada lumbah-lumbah." Ucap dia dengan wajah bahagia sembari mengarahkan telunjuknya.
Maka dengan siggap aku mengamati dan melihat juga mengabadikan puluhan kawanan lumbah-lumbah yang melompat-lompat di selah perahu nelayan itu di ponsel saya.
***
Lambung kapal mulai menempel di dermaga Pelabuhan Jailolo setelah dua jam lebih mengarungi samudra. Setiap penumpang terlihat sudah mulai sibuk menenteng barang bawaannya. Begitu juga dengan kami berlima. Melihat Imha yang kesulitan, saya turut membantu menenteng barang bawaannya, Akbar berbagi barang dengan Mira. Sementara Indri terlihat santai karna barang bawaannya sedikit.
"Ada yang jemput kan. Saya baru pertama loh ke sini." Tanya saya sebelum turun.
"Iya kak, Bili si ketua panitia kegiatan nanti yang menyambut kita." Ucap Indri.
Kami lalu bergerak menuju tangga dan perlahan turun ke pelabuhan. Sampai di pelabuhan, orang-orang yang menyediakan jasa angkut mulai berebut tawar dengan para penumpang. Aku memilih menepih diikuti mereka berempat untuk sekedar sedikit menikmati sajian indah yang di tawar oleh rimbun magrove yang memanjang dengan nelayan yang sedang membuang jalan ditepihnya. Sembari menunggu si Bili datang, tak lupa kami berswa foto untuk mengabadikan jejak kami.
"Ayo foto, saya ingin membuat postingan dengan captions ad rindu untukmu Azzahra." Ucap saya yang langsung di sambut tawa.
Selang beberapa saat, si Bili datang. Dia langsung bantu menenteng barang bawaan dan menuntun kami menju tumpangan kami.
"Bili, ke Bobanehena berapa jam pakai bentor." Tanya Akbar.