Semua properti yang digunakan pada film ini asli mulai dari pistol yang dipegang para aktor, ledakan mobil, bom asli, dan pakaian-pakaian anggota intelijen.
2. Proses produksi yang menengangkan: hanya 40 hari
Sutradara dari film 13 bom di Jakarta, Angga Dwimas Sasongko, diberi waktu oleh produser untuk menyelesaikan  film tersebut dalam waktu 40 hari saja. Hal tersebut memberi ketegangan pada Angga karena pada masa produksi film tersebut yang cukup sulit ditambah lagi dengan waktu yang diberikan hanya 40 hari saja.
3. Makna angka 13
Filosofi angka 13 pada film digunakan sebagai simbol keberuntungan atau ketidakberuntungan, dalam konteks film ini, angka 13 juga menjadi simbol "Reborn" atau memulai kembali dari awal.
Terinspirasi dari Kisah Nyata
Pendiri sekaligus CEO platform Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa film 13 Bom Di Jakarta yang sedang tayang di bioskop terinspirasi dari kisah nyata Indodax pada awal berdiri pada 2015. Oscar menggatakan bahwa Indodax pernah terseret kasus terorisme peledakan bom di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Alam Sutera, di mana pelakunya minta tebusan dalam bentuk 100 keping Bitcoin yang pada saat itu setara Rp320 juta.
"Kami sempat ngobrol dan Angga melihat kisah kami sebagai sesuatu yang menarik buat diceritakan ke publik, tentang bagaimana kami membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat," ujarnya.
Berangkat dari perbincangan tersebut, keduanya pun sepakat untuk berkolaborasi membuat sebuah film dengan latar cerita seperti yang dialami Indodax, bahkan tokoh utama cerita tersebut nantinya adalah Oscar dan William dari Indodax.
Dalam kerja sama ini, Â Indodax berperan sebagai salah satu sponsor, termasuk memberikan izin kepada Visinema untuk menceritakan ulang kisah itu dalam versi yang lebih dramatis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H