Faisal membawa sekitar 10 anak buahnya dengan senjata dan perlengkapan yang sudah sangat siaga tempur. Baginya misi adalah hal yang serius, apalagi mengenai nyawa.
Ketika sudah sampai ke Desa Curug Agung terlihat seorang pemuda yang tampak begitu serius melihat mereka datang ke tempatnya. Acara meeting itu diadakan di Cimberk, rumah besar milik Mafia Keluarga Cimberk yang merupakan anak buah Than Shi. Di acara tersebut setiap perwakilan mewakili institusi dan komunitasnya masing-masing. Di pihak Kepolisian diwakili Faisal, dipihak Mafia, yaitu Enton Cimberk, dari pemerintahan yaitu Gubernur Morp, dan dipihak sipilian yaitu Sonard dan di ikuti anaknya yang hadir adalah Kiman.
Isi acara tersebut adalah bahwa Mafia akan memperluas pengaruhnya di Desa Curug Agung yang begitu strategis. Namun, kiman yang merupakan pengamat politik dan bisnis. Ia menolak usulan tersebut karena yang diperuntungkan hanya Mafia dan Antek-anteknya.
"Sebagai daerah yang berdaulat dan sudah terstruktural dan sudah sangat bisa menjadi salah satu desa yang mandiri serta maju. Saya menolak tentang perluasan bisnis ke Desa ini" Kata Kiman dengan tegas dan berapi-api
"Anda tidak bisa memutuskan sepihak tanpa argumen yang kuat" Kata Morp
Setelah Kiman menjelaskan dengan detail, Ayahnya ikut menolak. Namun, pihak gubernur menyetujui dan pro terhadap Mafia. Disini Pihak kepolisian malah tampak kebingungan. Akhirnya Faisal memutuskan untuk netral.
Setelah pulang dari Misi. Reon memarahi Faisal habis-habisan karena tidak pro terhadap pemerintahan dan Mafia. Kali ini Faisal benar-benar mengancam Reon yang pastinya akan bisa dipecat dan dipermalukan dengan mudah. Ancaman itu membuat Reon menjadi pecundang. Reon memberikan surat kebebasan Misi kepada Faisal dengan waktu 1 bulan.
"1 minggu yang lalu kita baru bertemu untuk pembahasan Mafia dan wilayahnya. Disini saya sangat ingin memberantas kejahatan dan hal yang bersifat merugikan" Kata Faisal
"ya. Tujuan kita sama" Kata Kiman
"setelah mendengar argumen kamu dan mengetahui siapa kamu. Saya ingin mengajak kamu untuk membantu kami" Kata Faisal dengan tatapan serius
"Bantuan apa?" tanya Kiman