Mohon tunggu...
FAISAL HIDAYAT
FAISAL HIDAYAT Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SUNAN KALIJAGA

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyikapi Utang Luar Negri

24 Februari 2017   01:23 Diperbarui: 24 Februari 2017   10:00 4733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kegiatan untuk memberikan bantuan luar negeri oleh negara-negara maju kepada negara-negara yang sedang berkembang dilakukan dengan berbagai alasan, antara lain yaitu membantu negara-negara yang menerima bantuan untuk mempercepat pembangunan ekonominya, membantu mengeratkan hubungan ekonomi dan politik di antara negara yang menerima dan memberi bantuan, membendung pengaruh ideologi yang bertentangan dengan yang dianut oleh negara pemberi bantuan.

Utang luar negeri bukan hanya dibutuhkan dalam proses perdagangan, tetapi juga dibutuhkan dalam perekonomian suatu negara untuk menunjang proses produksi dalam negeri. Artinya, utang luar negeri merupakan mata rantai yang menghubungkan kegiatan internal dan eksternal perekonomian suatu negara. Dalam pemahaman ini sulit sekali menyatakan bahwa suatu negara bisa saja tidak berutang sama sekali. Tetapi jelas sekali bahwa jumlah dan pemanfaatan utang tersebut harus dikendalikan dan dikelola secara benar sehingga justru tidak menjadi beban yang berkepanjangan.

Sumber pembiayaan pembangunan nasional dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Selain mengandalkan sumber pembiayaan yang berasal dari dalam negeri, Indonesia juga mengandalkan pembiayaan pembangunan yang berasal dari luar negeri. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan sumber pembiayaan dari dalam negeri, yaitu tabungan domestik dalam pendanaan bagi pembangunan sepenuhnya. Tabungan domestik dibutuhkan untuk membiayai investasi. Besarnya tabungan yang tidak seimbang dengan rencana kegiatan investasi (saving investment gap) menyebabkan kegiatan pelaksanaan investasi tidak berjalan sesuai rencana. Kesenjangan antara tabungan dan investasi tersebut selanjutnya dapat ditutup dengan masuknya dana dari luar negeri. Salah satu alternatif pembiayaan tersebut adalah melalui utang luar negeri. Di samping itu, utang luar negeri juga berperan dalam mengatasi kesenjangan ekspor-impor sehingga utang luar negeri memberikan tambahan devisa yang diperlukan negara dikarenakan hasil ekspor yang tidak mencukupi untuk menambah modal untuk pembangunan nasional.

Dengan adanya utang luar negeri sebagai alternatif pembiayaan pembangunan, maka diharapkan dapat menambah jumlah tabungan domestik dan mampu memacu investasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun pada berbagai kajian empiris menunjukkan pula hubungan antara utang luar negeri dan pertumbuhan ekonomi umumnya berkorelasi negatif, meskipun terdapat sejumlah kajian yang menolaknya. Namun karena utang luar negeri masih merupakan bagian dari investasi sehingga berdampak positif juga terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, tujuan dasar dari utang luar negeri bukan pada substansinya, tetapi pada persoalan pada alokasi dan pemanfaatannya apakah secara proporsional atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun