[caption caption="www.sukasaya.com"][/caption]
Entah dari mana aku harus mulai
Pemikiranku seakan berada di persimpangan
Tak karuan! Ya, benar.
Berfikir sejenak serba salah
Jadi dimana letak kejanggalan ini?
Tepat tengah malam ini, aku terngiang memikirkan keluarga
Aku hidup dirantauan, ditanah orang
Sering melintas dibenakku seraya bertanya kabar
Kabar ibu, adik, kakak keluarga hinggap dihati membuatnya bergetar
Aku seorang diri bingung, bisakah amanah menuntut ilmu kujalani?
Do’a dan harapan besar datang dari keluarga
apa yang terjadi jika yang kulakukan sia-sia?
Mereka pasti kecewa
Tuhan bantu aku
Aku mohon padaMU
Jangan persulit pendidikanku
Beri aku secerca harapan
Beri aku kesempatan, walau setitik kemudahan
Hindarkan rintangan yang membuat aku patah semangat
Jauhkan halangan yang membuat fikiran kacau
Jiwaku tidak seperti dulu tuhan
Aku lemah tak berdaya, sungguh aku lemah
Bahkan umurku aku tak tahu sampai berakhir dimana
Kutuliskan pesan ini sebagai do’aku Tuhan
Walau aku jarang bersujud padaMU
Aku berdosa
Tidak tertulis dosa-dosaku pada makhluk ciptaanmu
Tak terungkapkan bersalahnya diriku dihadapanmu
Aku hina, fafa, lemah tergopoh-gopoh
Fikiranku kacau balau
Putus asa sudah sering aku hadapi
Namun ia tak pernah menghindar
Kuatkan aku Tuhan
Bantu aku tuhan
Bantuk aku memperbaiki hati ini
Kotor sudah lantai jiwaku
Retak sudah kepercayaanku
Hampir pecah imanku
Cukup kuat tenaga kuhabiskan menjaga jalan ini
Agar tetap dijalanmu
Berpegang teguh pada tali agamaMU
Bantu aku tuhan
Bantu
Bantu
Â
Medan, 27 April 2017
Atas nama manusia lemah
Faisal Fahmi Marpaung