Mohon tunggu...
faisal muttaqin
faisal muttaqin Mohon Tunggu... Dosen - Faisal Muttaqin M.S.M

Dosen Manajemen IAIN Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Cek Lagi Resolusi Tahunan Anda Sebelum Terlambat!

6 Januari 2021   08:47 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:50 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Atribusi (kesalahan) ini bisa berbahaya - terutama ketika mulai melibatkan orang lain. Lebih jauh, keyakinan yang menyertai bahwa "hal-hal pasti akan berbeda lain kali" dapat menuntun seseorang untuk mencoba mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai lagi, memulai siklus kegagalan tanpa akhir dengan biaya yang menghancurkan emosional kita.

Bagaimana Kita Bisa Lebih Baik? 

Meskipun ada manfaat dalam menetapkan tujuan jangka panjang atau jarak jauh, kita perlu mengatur bagaimana kita bereaksi terhadap kegagalan. Berikut beberapa cara untuk menahan diri agar tidak membiarkan tujuan yang gagal menjatuhkan Anda.

Rayakan kemenangan kecil: Jangan meniadakan kemajuan Anda karena ada kekuatan dalam kemenangan kecil. Misalkan tujuan Anda adalah membaca 36 buku dalam setahun dan Anda hanya membaca 10; itu cukup bukti bahwa Anda mampu menggerakkan jarum dan membuat perubahan menjadi lebih baik. Ini juga dikenal sebagai Prinsip Kemajuan, yang mengatakan bahwa kemajuan berkontribusi pada emosi positif, motivasi yang kuat, dan membantu meningkatkan produktivitas Anda. Anda memang mencapai sesuatu, jadi rayakanlah itu!

Jangan terpaku pada kegagalan:

 Renungkan perjalanan Anda untuk mencapai tujuan Anda. Pikirkan tentang apa yang berhasil dan yang tidak. Apa hambatan Anda? Kemudian tata tindakan spesifik yang dapat Anda lakukan untuk melakukan perbaikan. Ini dapat membantu meningkatkan dorongan dan kepercayaan diri Anda. Yang penting, refleksi juga dapat membantu Anda mengidentifikasi aktivitas yang benar-benar menyenangkan dan difasilitasi untuk mencapai tujuan. Misalnya, mungkin Anda suka istirahat dari media sosial untuk menghindari gangguan saat belajar ke sekolah, tetapi Anda tidak suka mengisolasi diri dari interaksi sosial dalam jangka waktu yang lama. Mengetahui apa yang Anda nikmati, dan apa yang tidak, dapat membantu Anda menetapkan tujuan secara lebih strategis di lain waktu.

Pikirkan tentang manfaat "tidak disengaja" atau terkait: Meskipun Anda mungkin tidak mencapai tujuan Anda sepenuhnya, tidak semuanya hilang. Mencoba tujuan yang sulit dapat menghasilkan manfaat yang tidak terduga. Misalnya, dalam mengejar tujuan Anda untuk menjadi lebih bugar, latihan fisik, mungkin telah membantu memperbaiki suasana hati Anda dan meningkatkan ketajaman mental Anda, dan sebagai hasilnya, meningkatkan kinerja Anda di bidang yang tidak terkait.

Mintalah analisis yang obyektif: Kita perlu memahami mengapa kita benar-benar gagal. Salah satu pendekatan sederhana adalah meminta teman atau anggota keluarga untuk "otopsi pasca-kegagalan". Misalnya, seorang teman mungkin dengan terus terang memberi tahu Anda bahwa Anda gagal mencapai tujuan akademis karena Anda sering kali datang dengan alasan untuk tidak belajar atau bahwa Anda tidak membaca lebih banyak buku karena Anda lebih suka mendengarkan podcast. Pemeriksaan realitas dari sumber tepercaya dapat membantu Anda lebih memahami diri sendiri.

Ambil perspektif orang ketiga: Akhirnya, pendekatan ini dapat membantu Anda menetapkan ekspektasi Anda sejak awal. Saat Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri, Anda tidak selalu memiliki semua informasi yang diperlukan yang dapat memprediksi apakah Anda akan dapat mencapainya atau tidak. Misalnya, analisis mungkin mengungkapkan bahwa, agar orang tersebut berhasil pada tujuan akademis yang sama, mereka perlu belajar X jam per hari atau memiliki sejumlah Y sumber penelitian sebagai referensi. Jika Anda tidak memiliki X atau Y saat mengejar tujuan terakhir kali, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki setidaknya sebelum mencoba lagi.

Tahun 2021 ini, Anda masih dapat memilih untuk mencapai tujuan Anda, dan jika Anda melakukannya, gunakan tip ini untuk menjadi lebih baik dalam mengelola kegagalan respons Anda. Ingat: ini bukan tentang tujuan. Ini tentang memaksimalkan perjalanan Anda menuju kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun