Sumber daya yang digunakan pada kegiatan praktik ini yaitu video yang berjudul komunikasi asertif yang diambil youtube dengan pranala https://youtu.be/lnEKP8cgy4E?si=DLfoJHZCA4kG9iz2 .
Berdasarkan hasil latihan asertif pada pendekatan konseling behavioral dalam layanan konseling individual didapatkan hasil sebagai berikut:
- Tingkat kenyaman konseli pada penerimaan Guru BK dalam konseling dengan skor 3
- Tingkat kesesuaian layanan dengan kebutuhan konseli dengan skor 3
- Tingkat efektifitas layanan dalam membantu konseli menemukan pemecahan masalah 3
- Tingkat Kepuasan konseli terhadap layanan konseling 3
- Tingkat efektifitas layanan konseling dalam membantu konseli dalam memecahkan masalah dengan skor  3
- Keinginan konseli untuk menemui Guru BK untuk mendapatkan bantuan skor 3
- Jumlah skor sebesar 18 dengan predikat baik.
Data di atas menunjukkan bahwa layanan konseling individual melalui pendekatan konseling behavioral dengan teknik latihan asertif efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal konseli.
Keefektifan layanan yang diberikan guru BK kepada LSA disebabkan beberapa hal sebagai berikut:
- Konseli berlatarbelakang santriwati yang memegang teguh kultur pesantren yang manut kepada Kyai sehingga pada proses konseling sangat kooperatif.
- Konseli mudah diajak bicara dan jujur saat menyampaikan masalahnya
KESIMPULAN
Dampak dari pemberian konseling behavioral menggunakan teknik latihan asertif relatif membuahkan hasil, dimana LSA dapat memahami perilaku asertif dan  Perilaku tidak asertif sehingga dapat mengungkapkan emosi positif dan emosi negatifnya secara baik. Konseli sangat senang ketika mengikuti proses konseling. di sisi lain wali kelas konseli menyambut positif dari kegiatan konseling yang dilakukan dan menyerahkan sepenuhnya kepada praktikan untuk memberikan bantuan kepada konseli dan berharap setelah layanan konseling dapat berkomunikasi secara normal dengan konseli.
Pembelajaran dari keseluruhan proses layanan konseling ini yaitu pentingnya identifikasi masalah agar kita dapat menemukan akar masalah yang dihadapi konseli sehingga dapat menentukan solusi yang tepat untuk mengentaskan masalah yang dihadapinya. Selain itu setiap peserta didik berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, oleh hendaknya pengampu kebijakan di madrasah seyogyanya menempatkan posisi BK sesuai fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Arga Satrio dan Asni Asni. Latihan Asertif: Sebuah Intervensi yang Efektif. Insight Jurnal Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Vol 7 No 1 (2018) : Diakses dari: https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/insight/article/view/7334
Wahyuningrum, Sri Rizqi, dkk. Pre-Experimental Design Bimbingan Kelompok dengan Teknik Assertive Training dalam Peningkatan Keterampilan Komunikasi Siswa di SMK Kesehatan Nusantara. Nuansa Jurnal Penelitian Ilmu Sosial danKeagamaan Islam. Vol. 18No. 1January–June2021. Diakses dari: http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/nuansa/article/view/4242/2584
Widayanti, Rhina dan Hadi Warsito. PENERAPAN LATIHAN ASERTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 NGADIROJO . Jurnal BK UNESA. Vol 3 No 1 (2013). Diakses dari: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/3535