33. Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?" Q.S Fussilat ayat 33. Ayat tersebut menjelaskan tentang esensi atau hakikat dan prinsip dalam berkomunikasi.Â
Terdapat 3 unsur dalam menjalankan komunikasi yaitu komunikator sebagai penyampai pesan, komunikan sebagai penerima pesan dari komunikator, dan pesan yaitu informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif islam, pesan yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan harus sesuai dengan sunnah Al Quran dan hadits.Â
Sifatnya harus jujur dan transparan karena berkomunikasi merupakan suatu kegiatan ibadah. Ada berbagai macam bentuk komunikasi dalam islam salah satunya yaitu berkomunikasi dengan sang pencipta melewati sholat dan berdoa. Lalu berkomunikasi kepada sesame makhluk manusia.
 Sejak dahulu,islam mengajarkan seluruh umatnya untuk berkata apa adanya. Walaupun kenyataan yang diterima pahit, tetap harus mengatakan yang sebenarnya. Esensi berkomunikasi yang terdapat dalam islam ada 5 yaitu Qaullan Kariiman, Qaullan Syadidan, Qaullan Ma'rufan, Qaullan Baliighan, dan Qaullan Layyinan. Setiap esensi tersebut menyerukan agar berperilaku saling sopan dan menghargai ketika melakukan komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H