Mohon tunggu...
Faisal BintangPrasetya
Faisal BintangPrasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pembuat berita

Menyajikan berita yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Komunikasi Islam di Zaman Modern

19 Januari 2022   19:34 Diperbarui: 19 Januari 2022   19:44 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: suaracirebon.com

Komunikasi islam yakni penyampaian pesan pesan sesuai prinsip islam yang didalamnya juga terkandung banyak nilai nilai islam. Dalam zaman modern ini,manusia semakin mengembangkan teknologinya dalam berbagai hal. Salah satunya media komunikasi online yang semakin maju. 

Pada tahun 1910 jumlah negara muslim di dunia yang memiliki infrastruktur untuk memajukan system komunikasi islaminya sangatlah sedikit. Kebanyakan dari negara muslim yang sudah merdeka menyewa alat alat infrastruktur komunikasi untuk menyebarluaskan ajaran islami. 

Dikutip dari Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, pertumbuhan radio dan televisi di dunia Islam melesat sejak Perang Dunia II dan berakhirnya era kolonial.

Penggunaan radio sangatlah banyak dibandingkan televisi pada tahun 1930,karena perkembangan televisi terbilang cukup lambat untuk masuk ke negara negara muslim tersebut. Televisi diperkirakan masuk pada awal tahun 1960-an sebagai media hiburan,pendidikan dan dakwah.

Dikutip dari republika.co.id Di dunia Islam, baik radio maupun televisi, secara umum digunakan untuk menyebarkan budaya Islam demi legitimasi negara, tetapi tidak untuk menyebarkan praktik anti-Islam. Dengan majunya teknologi,terdapat banyak dampak negative dan positif. 

Contoh dari dampak positifnya ialah memudahkan semua umat muslim untuk saling membantu dan tolong menolong dalam segala hal.Yaitu seperti beramal yang tidak harus bertatap muka tetapi bisa ikut meyumbangkan harta bagi saudara sesame muslim yang membutuhkan. 

Selain itu,dengan adanya teknologi yang sudah semakin canggih dapat membantu umat muslim untuk mempelajari,mengenal serta mendalami agama islam. 

Sedangkan dampak negative dengan adanya teknologi ialah dapat merusak akhlak dan moral umat muslim.Internet yang dapat diakses kebanyakan menyoroti budaya kebarat baratan yang bisa menghilangkan adab umat muslim. 

Budaya kebarat baratan yang juga telah memasuki internet sehingga banyak remaja yang meniru gaya hidup mereka dari internet tersebut.

Dalam komunikasi islami juga terdapat esensi atau hakikat. Dilansir dari laman web ilkom.unida.gontor,ac.id Esensi (hakikat) komunikasi Islam adalah mengajak manusia kepada jalan dakwah yang lebih menekankan kepada nilai-nilai agama dan sosial budaya, yakni dengan menggunakan prinsip dan kaedah yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits. Prinsip tersebut telah dijelaskan dalam  ayat ayat Al quran dalam berbagai ayat. Salah satunya

33. Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?" Q.S Fussilat ayat 33. Ayat tersebut menjelaskan tentang esensi atau hakikat dan prinsip dalam berkomunikasi. 

Terdapat 3 unsur dalam menjalankan komunikasi yaitu komunikator sebagai penyampai pesan, komunikan sebagai penerima pesan dari komunikator, dan pesan yaitu informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif islam, pesan yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan harus sesuai dengan sunnah Al Quran dan hadits. 

Sifatnya harus jujur dan transparan karena berkomunikasi merupakan suatu kegiatan ibadah. Ada berbagai macam bentuk komunikasi dalam islam salah satunya yaitu berkomunikasi dengan sang pencipta melewati sholat dan berdoa. Lalu berkomunikasi kepada sesame makhluk manusia.

 Sejak dahulu,islam mengajarkan seluruh umatnya untuk berkata apa adanya. Walaupun kenyataan yang diterima pahit, tetap harus mengatakan yang sebenarnya. Esensi berkomunikasi yang terdapat dalam islam ada 5 yaitu Qaullan Kariiman, Qaullan Syadidan, Qaullan Ma'rufan, Qaullan Baliighan, dan Qaullan Layyinan. Setiap esensi tersebut menyerukan agar berperilaku saling sopan dan menghargai ketika melakukan komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun