Luca adalah salah satu tentara perang tingkat atas karena usaha latihannya sejauh ini Luca memiliki dua orang sahabat yaitu William dan Arche,mereka sudah bersahabat dari kecil. Mereka bertiga tergabung dalam tim tentara khusus yang berisi orang orang terlatih.
William menjabat sebagai komandan tim khusus dan kapten bagi seluruh tim karena dia orang yang bijaksana dan berasal dari kalangan bangsawan.Luca adalah wakil komandan tim khusus sekaligus wakil kapten bagi seluruh tim karena ia selalu membantu William dalam melatih tim dan Luca memang sudah terlatih dalam hal menembak.Arche tidak memiliki kedudukan apapun tapi William suka memberi tugas yang cukup berat karena William percaya dengan Arche.Â
Vicante adalah negara yang sangat kecil,saking kecilnya Vicante terlihat seperti kota daripada negara.Vicante memiliki sumber daya alam melimpah serta pemandangan yang indah.Namun,dibalik keindahannya Vicante memiliki sisi buruk yang membuat masyarakat menderita.Vicante dipimpin oleh seorang raja yang tidak kompeten,beliau memandang remeh masyarakat dari kalangan kelas bawah dan menengah.
Sementara kalangan bangsawan diberikan banyak kemudahan seperti sekolah,transportasi,dan pekerjaan.Luca berasal dari kalangan kelas menengah sementara Arche berasal dari kalangan kelas bawah,mereka masih bisa bersekolah karena mereka berteman dekat dengan William.Â
Siang yang terik namun dingin lama kelamaan berubah jadi sore yang cukup berangin.Angin sore berhembus membelai lembut rambut hitam milik Luca,ia dan Arche sedang menunggu William ditaman."Apakah aku lama?" tanya sosok berambut pirang yang melangkah memasuki taman "William kamu lama!" keluh Luca sambil berlari kecil mendatangi William "Ya sangat lama." Timpal Arche yang tampak menyusul Luca mendatangi William "Maaf! Tadi ada sedikit masalah."Â
Ucap William yang menimbulkan tanda tanya bagi Luca dan Arche "Masalah apa?" tanya Arche penasaran "Lebih baik kita ke markas,aku akan jelaskan di markas." Ucap William serius,Luca dan Arche yang melihat tatapan William langsung paham bahwa ini pembicaraan yang sedikit rahasia.Â
"Jadi ada apa?" tanya Arche begitu mereka memasuki markas "Dari awal aku sudah ada perasaan tidak enak begitu tentara Chaville di lorong istana." Balas William disertai hembusan nafas yang terdengar sangat lelah "Tentara Chaville?" tanya Luca heran karena saat dia berpatroli dia tidak melihat tentara negara lain,William mengangguk sebagai jawaban "Mereka ingin mengambil negara kita." Satu kalimat dari William membuat Luca terkejut bahkan Arche sampai tersedak minumannya.
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Luca "Mereka mengancam kita akan memulai perang jika dalam satu minggu tidak memberikan Vicante kepada mereka." Balas William dengan raut wajah sedih."Arche,aku mau kamu melatih seluruh tentara dengan lebih ketat dan tingkatkan porsi latihan mereka." Perintah William "Tentu! Apapun yang ditangan Arche pasti akan sempurna."Â
Balas Arche percaya diri "Besok kita akan membahas bagaimana strategi yang baik." Lanjut William yang segera disetujui Luca dan Arche "Baiklah sekarang kita beristirahat dulu,aku sangat Lelah." Ucap William sambil memasuki kamar miliknya,Luca dan Arche yang melihat William memasuki kamar segera memutuskan untuk pergi ke kamar masing masing.Â
Suara burung pagi membuat Luca terbangun,mata biru dengan gradasi kuning miliknya melihat pemandangan luar kamar.Setelah itu,Luca segera mandi dan bersiap siap secepat mungkin agar William dan Arche tidak menunggunya.Setelah selesai bersiap siap Luca segera pergi ke ruang makan,ia dapat melihat William yang menata sarapan dan Arche yang sedang meminum kopi di dekat jendela.Luca segera duduk didepan William dan mulai menyantap sarapannya.
Arche yang sedang menikmati kopi terkejut,manik mata hijau miliknya melebar begitu melihat pemandangan diluar "William,bukankan katamu ancaman itu masih berlaku satu minggu lagi?" tanya Arche tanpa mengalihkan pandangannya yang diiyakan William "Lalu kenapa banyak bom berjatuhan di sana?" tanya Arche lagi yang membuat William dan Luca terkejut "Jangan bercanda,jika ada bom pasti kita sudah dengar." Ucap Luca yang masih berpikir positif.Â
"Bukankah ada bom yang memiliki suara cukup kecil untuk ukuran bom?" pertanyaan Arche sukses membuat Luca dan William berlari menuju jendela,mereka berdua dapat melihat puluhan bom berjatuhan "Luca dan Arche segera evakuasi warga." ucap William sambil mengambil walkie talkie miliknya, "Pemberitahuan kepada seluruh tim tentara bahwa negara kita diserang sehingga kita harus melakukan misi evakuasi.
Tolong minimalisir korban jiwa sebaik mungkin dan tetap berhati hati di setiap langkah kalian." Perintah William lewat walkie talkie yang terhubung pada komandan tiap tim.Setelah William memberi perintah kepada komandan tim,ia segera berlari keluar.Empat jam sudah berlalu dan proses evakuasi sudah selesai.William sedikit lega karena tidak terlalu banyak korban jiwa.Â
"Kepada seluruh tim tentara harap segera berkumpul!" teriak William yang membuat seluruh tim tentara berkumpul "William! Kita harus segera menyerang mereka!" teriak Luca "Iya Luca,tunggu sebentar." Balas William tenang "Aku melihat tentara Chaville membangun markas di perbatasan,apalagi yang kita tunggu?" tanya Luca frustasi "Luca,tenangkan dirimu." Ucap Arche menenangkan "Luca aku sangat paham,tapi kita hanya bisa menyerang besok."Â
Ucap William "Kamu tidak lihat banyak bom berjatuhan?" tanya Luca kesal "Menyerang tanpa strategi adalah hal bodoh,aku sudah memikirkan beberapa strategi." Jelas William "William! Negara kita hancur!" teriak Luca kembali "Luca,kamu tidak tahu apa yang kapten selalu pikirkan dan kamu tidak tahu seberapa takut aku kehilangan tim tentara karena sikapmu ini." Balas William sambil menatap Luca yang sedang ditenangkan oleh Arche "Keputusanku bulat,besok kita baru akan menyerang." Tegas William yang disetujui semua tim tentara.
Malam tiba,Luca berjalan pulang setelah rapat strategi yang tim tentara lakukan.Luca duduk di salah satu ayunan taman sambil menikmati indahnya malam."Maafkan aku." Luca mendongak dan ia bisa melihat wajah Lelah William "Aku tahu kamu sangat ingin melindungi negara ini tapi aku juga ingin semuanya baik baik saja." Lanjut William "Maafkan aku juga,aku terlalu terburu buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkannya."Â
Ucap Luca dan dibalas anggukan oleh William.William segera duduk di ayunan sebelah Luca "Jika perang usai,apa yang mau kamu lakukan?" tanya William "Membangun negeri ini,kamu tahu kan disini masih memakai sistem kasta? Tidak semua orang bisa mendapat Pendidikan dan pekerjaan." Balas Luca "Itu pasti indah." cap William "Dan itu pasti akan terjadi,aku janji." Ucap William sambil tersenyum kepada Luca."Luca,jangan sampai mati." Ucap William sendu membayangkan jika ia kehilangan Luca atau Arche "Baik,aku janji." Balas Luca.Â
Hari yang ditunggu tiba,hari dimana mereka harus berjuang mati matian untuk mengusir Chaville."Baik kalian sudah dibagi menjadi tiga tim bukan? Timku,tim Luca,dan tim Arche.Kemarin aku sudah jelaskan strategi kita kepada kalian,tolong kalian lakukan dengan baik dan jangan lupa laporkan perkembangan tim setiap satu jam sekali."
Ucap William "Mari kita lakukan!" teriak William.Tim William,Luca,dan Arche segera berpisah sesuai strategi yang digunakan.Tim William akan menyerang markas lawan dari depan,tim Luca akan menyerang dari belakang,dan tim Arche akan menyerang dari samping.Strategi yang mereka lakukan adalah menyerang satu persatu tantara dalam diam sehingga tentara tingkat atas milik Chaville bisa dikepung dengan mudah.Â
Satu jam telah berlalu,tim William sudah menyelesaikan tugas mereka.Selang beberapa menit William melihat Luca datang dengan senyum senang sementara Arche dengan raut sedih "Ada apa Arche?" tanya William heran "Semua tentara timku tewas" balas Arche sedih "Apa mak-" ucapan William terputus begitu melihat bom yang akan mengenai dirinya,Luca yang sigap segera menarik William "Semua berlindung!" teriak Luca kepada tentara lain.
Setelah asap bom hilang Luca dan William dapat melihat beberapa tentara Chaville berdiri dibelakang Arche dan terlihat akrab dengan Arche "Arche,apa ini?" tanya Luca kepada Arche "Maaf,aku membocorkan seluruh rencana kita kepada tentara Chaville karena mereka menawarkan harta mereka."Â
Balas Arche dengan tatapan dinginnya yang membuat Luca dan William terdiam "Tunggu! Luca segera kembali ke tim mu! Mereka akan diserang!" ucap William begitu menyadari ucapan Arche.Luca yang mendengar William segera berlari walau ia hampir gagal karena salah satu tentara Chaville menembaknya "William,bangsawan sepertimu tidak akan pernah mengerti aku." Itu adalah kalimat terakhir Arche sebelum pergi bersama tentara Chaville.Â
Suara tembakan dan ledakan bom mulai memenuhi medan perang,Luca dapat melihat William memasuki medan perang dan mulai mengeluarkan pistol kesayangannya.Tetesan darah dari beberapa tentara Vicante mulai berjatuhan "Jangan menyerah! Ini negara kita!" teriak Luca. "Jangan menyerah! Sedikit lagi."Teriak William sebelum sesuatu yang ia takuti terjadi.
Cepat namun pasti sebuah peluru mengenai dada Luca,Luca terkejut dan berusaha menghentikan pendarahan "Luca berhenti!" teriak William,ia tidak mengerti kenapa Luca tetap maju setelah mendapat luka parah seperti itu "Tidak apa! Ini hanya tinggal sedikit lagi." Balas Luca.Tepat sebelum Luca jatuh,Chaville mengibarkan bendera putih yang membuat seluruh tentara Vicante bersorakÂ
"William kita menang,kita bebas." Ucap Luca lirih "Iya Luca,kita menang." Balas William sambil berusaha menolong Luca,tetesan air mata mulai muncul dari mata indah William "William,jika aku mati ini bukan salah Arche." Ucap Luca sambil tersenyum "Bodoh! Kamu tidak akan mati." Ucap William sambil menahan tetesan air matanya "William,maaf aku tidak menepati janjiku." Itu adalah kalimat terakhir yang William dengar sebelum Luca pergi,William hanya mampu menangis sambil memeluk tubuh sahabatnya itu.Â
Dua puluh tahun telah berlalu,William sedang berjalan jalan di dekat istana.Langkah kaki William terhenti begitu ia melihat sosok yang telah lama menghilang "William!" panggil lelaki berambut cokelat tersebut "Arche." Ucap William pelan "Bagaimana kabarmu?" tanya Arche "Cukup baik." Balas William datar "Aku ingin meminta maaf atas perbuatanku kepadamu dan Luca." Ucap Arche tulus "Dimana Luca?" tanya Arche yang sedikit heran karena William dan Luca sering bersama sama.
William segera mengajak Arche menemui Luca "Pemakaman?" tanya Arche heran begitu William mengajaknya memasuki pemakaman dan ia bisa melihat kuburan dengan nama Luca di depannya "Luca tewas saat perang." Ucap William sambil menatap sendu makam sahabatnya.
Arche terduduk sambil memegang makan Luca,ia masih tidak percaya Luca tewas karena ia mengkhianati sahabatnya.Air mata mulai turun dari mata milik Arche dan membasahi makam Luca,ia sangat menyesal dan merasa bodoh karena mengkhianati Luca demi harta.Di Chaville bukannya Arche mendapat harta,ia malah dijadikan budak disana.
"Luca bilang kematiannya bukan salahmu." Ucap William "Luca terlalu baik." Balas Arche "Kamu tahu arti nama Luca?" tanya William "Pembawa cahaya." Balas Arche pelan "Benar,Luca memang pembawa cahaya bagi negeri ini." Ucap William yang membuat Arche menengok ke arahnya "Tiga hari setelah Luca tewas,aku pergi ke kamarnya dan menemukan rencana proyek pembangunan Vicante sehingga Vicante sekarang sudah jauh berkembang." Jelas William "Aku sekarang adalah pemimpin negara ini dan berkat rencana Luca aku dapat membangun negara ini menjadi sangat baik." Ucap William bangga "Dan aku memaafkanmu tapi kamu tidak bisa menjadi tentara lagi."Â
Ucap William sambil bersiap meninggalkan Arche "Terima kasih William,itu lebih dari cukup." Balas Arche senang "Terima kasih tentara terhebat," Ucap Arche sambil memeluk makam Luca. Bagi William,Luca adalah pembawa cahaya mereka sampai kapanpun "Luca,andai kita bisa bertemu lagi." Ucap William pelan sambil menatap langit sore.William menatap warga yang tidak menderita lagi "Luca,ini benar benar indah." Bisik William.Angan angan Luca menjadi nyata dan William berjanji akan melindungi negeri ini bagaimanapun caranya,ia tidak ingin mimpi Luca kembali menjadi mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H